Ainge CP Taklukkan Senior Competitive Programming Compfest 8
Oleh Holy Lovenia
Editor Holy Lovenia
BANDUNG, itb.ac.id - Proses memang tidak pernah mengkhianati hasil. Tiga mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF) ITB kembali menjuarai Compfest 8 yang diadakan oleh Universitas Indonesia (UI) pada bulan Agustus-September 2016. Pertandingan kancah nasional ini pada awalnya diikuti oleh 88 tim peserta dari berbagai perguruan tinggi. Setelah melewati malam-malam penuh perjuangan bersama, tim Ainge CP yang terdiri dari Luqman Arifin Siswanto (Teknik Informatika 2013), Muhamad Visat Sutarno (Teknik Informatika 2013), dan Wiwit Rifa'i (Teknik Informatika 2013) berhasil meraih juara kedua dalam bidang Senior Competitive Programming Contest (SCPC). Berbekal tekad yang mantap, tim Ainge CP mengukir kembali prestasi dan menunjukkan hasil kerja keras mereka pada massa kampus.
Setelah melewati babak penyisihan Compfest 8 yang diadakan pada tanggal 20 Agustus 2016, akhirnya tim Ainge CP dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu final. Langkah penentuan terakhir tersebut dilaksanakan pada Minggu (18/09/16) dan diikuti oleh 20 tim yang menduduki peringkat tertinggi pada masing-masing kategori bertemu dan berkompetisi kembali, termasuk Ainge CP.
Tanpa diduga, kontes final bidang SCPC dan Capture The Flag (CTF) digelar secara bersamaan. Hal itu tentu sungguh mengejutkan bagi tim Ainge CP, karena salah satu anggotanya, yaitu Visat, juga mengikuti lomba CTF tersebut. Karena itu, akhirnya mereka memutuskan untuk tetap berjuang bersama walau harus merelakan Visat mengikuti final CTF. Dengan anggota tim yang hanya tersisa dua orang saat final SCPC, tim Ainge CP tetap tak kenal lelah mengerjakan soal-soal Competitive Programming yang diberikan. Beberapa jam pertama terasa sangat sulit bagi tim Ainge CP. Tetapi, mereka menolak untuk menyerah dan terus berusaha semaksimal yang mereka bisa walaupun banyak hal yang membuat mereka frustasi. Perjuangan mereka akhirnya berbuah manis dan membuktikan bahwa tekad juga usaha keras mereka dapat membawa tim Ainge CP ke posisi kedua teratas.
Menaklukkan Programming dengan Usaha
Ternyata, perjuangan untuk memetik buah semanis kemenangan itu tidaklah sesingkat yang terbayang. Ketika pertama kali masuk ITB, mereka harus berkenalan dengan bahasa pemrograman yang selama ini belum pernah mereka temui. Banyak jatuh-bangun yang mereka alami karena harus memulai dari nol. Bahkan, ketiga mahasiswa ini dengan giat mempelajari sendiri hal-hal lain yang tidak bisa didapatkan dengan hanya sekedar belajar di kelas, seperti algoritma dan bahasa pemrograman lainnya. "Banyak kok yang bisa dipelajari dari sumber-sumber online," ucap Luqman yang merupakan ketua tim Ainge CP. "Kalo tidak bisa, ya bisa tanya kepada teman yang sudah jago." Dia juga menekankan bahwa hasil hanya bisa diperoleh lewat usaha keras. Demi mempersiapkan diri untuk menghadapi Compfest 8, tim Ainge CP dengan disiplin berlatih bersama secara online selama beberapa hari sekali, bahkan hampir setiap hari.
"Harus niat. Belajarlah tanpa pamrih," pesan tim Ainge CP ketika ditanya tentang alasannya memilih untuk tetap berjuang. "Kita harus tetap fokus dalam mengejar tujuan kita. Walaupun kalah, walaupun rata, kita harus tetap terbakar. Kalah ataupun menang, kita terbakar dengan api yang besarnya sama."