Berbekal Keteguhan Hati, Ainge WF Taklukkan INC 2016
Oleh Holy Lovenia
Editor Holy Lovenia
BANDUNG, itb.ac.id - Tiga mahasiswa dari Program Studi Teknik Informatika kembali memenangkan lomba competitive programming (CP) kancah nasional. Tim Ainge WF yang terdiri dari Luqman Arifin Siswanto (Teknik Informatika 2013), Aufar Gilbran (Teknik Informatika 2013), dan Wiwit Rifa'i (Teknik Informatika 2013) berhasil menyabet juara 1 pada Indonesia National Contest (INC) 2016 yang digelar secara online pada Minggu (09/10/16) lalu. Kompetisi tersebut diikuti oleh berbagai tim dari universitas di seluruh Indonesia. Selangkah demi selangkah, Ainge WF menorehkan guratan prestasi yang membanggakan ITB.
Kompetisi yang diadakan selama 5 jam tersebut menyediakan 11 set soal yang harus dikerjakan oleh masing-masing tim. Setiap tim memiliki 3 anggota. Dalam kurun waktu tersebut, mereka harus bekerja keras untuk menemukan solusi yang tepat dan benar untuk setiap soalnya. Untuk pertama kalinya, tim Ainge WF berkumpul dan mengerjakan soal bersama. Selama ini, Ainge WF hanya dapat melakukan latihan rutin secara remote dan individu di tengah kesibukan mereka. Walau begitu, mereka tetap menyempatkan waktu untuk mengerjakan soal-soal dan belajar competitive programming secara online pada situs-situs yang ada. Pada akhirnya, komitmen, usaha, dan niat dalam berlatih secara berkala menghasilkan prestasi yang luar biasa.
Keteguhan Hati Selama Perjalanan
Saat seseorang memulai perjuangan, tidak mungkin ia melakukannya dengan hati yang diisi oleh keraguan. Tetapi terkadang, ia pun ingin tahu, apakah yang dilakukannya saat ini adalah keputusan yang tepat? Ketika menoleh ke jalur pendakian hidup orang-orang lain, tampaknya mereka sudah jauh di atas. Sulit rasanya untuk terus maju ketika berpikir bahwa apa pun yang ia lakukan selama ini, tidaklah mempermudahnya untuk mendaki jalur di mana ia berada sekarang. Sedangkan, ia sendiri masih tertinggal di bawah, mulai berpikir untuk turun kembali ke bawah dan mengganti jalur pendakiannya.
Hal itu juga sempat dialami oleh tim Ainge WF. Pada semester ketujuh mereka berada di ITB, banyak teman-teman di sekeliling mereka yang sudah mengerjakan proyek, magang di tempat yang bergengsi, menghasilkan uang sendiri, berhasil membuat perangkat lunak yang hebat, atau menjalin koneksi dengan perusahaan. Ada kalanya di mana mereka membandingkan diri sendiri dengan orang lain, merasa gamang karena bidang di mana mereka berkecimpung lebih sulit untuk dijadikan wirausaha atau semacamnya. Salah satu anggota tim Ainge WF mengaku, pernah tebersit dalam pikirannya untuk mencoba berpindah jalur pendakian.
Pada akhirnya, mereka berusaha kembali fokus dan berusaha dengan jalur yang mereka daki selama ini. Tidak mereka pedulikan ucapan-ucapan dari lingkungan sekitar yang mengecilkan hati. Perlahan tapi pasti, mereka menghilangkan keraguan yang ada dalam hati mereka masing-masing dan memutuskan untuk tetap berjuang hingga mencapai puncak. "Jangan berkecil hati tentang apa yang sedang kamu lakukan saat ini," tegas Aufar, salah satu dari anggota tim Ainge WF. "Mungkin teman-teman kamu sudah menghasilkan uang sendiri, punya gaji, dan bisa mapan secara finansial. Itu semua memang tidak salah. Tetapi, jangan biarkan itu mengecilkan hatimu. Misalnya, CP mungkin memang tidak menghasilkan uang, tetapi di sisi lain itu melatih logikamu dan membantumu dalam mengerti pelajaran. Jangan khawatir, apa yang kamu lakukan pasti bermanfaat dan akan berguna bagimu sendiri di masa depan. Harus tetap yakin dan berusaha."