Alumni Teknik Fisika ITB Paparkan Autonomous Train Control untuk Mendukung Sustainable Railway

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami


BANDUNG, itb.ac.id – Perkeretaan merupakan salah satu mode transportasi umum yang paling aman, efektif, dan efisien untuk memobilisasi manusia dan barang dalam jumlah besar. Sementara itu, dalam perkembangan di dunia khususnya negara-negara maju, pengoperasian kereta telah bergeser secara signifikan dari persinyalan untuk pengendalian jalur menjadi ke pengendalian kereta.

Master System Design Engineer PT LEN Industri, Ir. Hermanto, S.T., M.T., IPM yang juga alumni Teknik Fisika ITB angkatan 2000 memaparkan tentang Autonomous Train Control untuk Mendukung Sustainable Railway. Hermanto memulai pemaparan dengan menjelaskan berbagai tren di dunia perkeretaapian di masa depan. “Ada connected railways, digitalization, sustainability, customer experience, dan autonomous train,” terang Hermanto.

Hermanto juga menjelaskan perbedaan sistem autonomous dan automatic secara umum. “Sistem automatic adalah sistem yang dapat bekerja tanpa kontrol dan intervensi manusia. Namun kelemahannya, sebagai contoh jika ada pagar otomatis, pagar tersebut akan terbuka jika ada kucing atau bola lewat. Namun, sistem autonomous adalah sistem yang sudah dibekali artificial intelligence yang dapat membedakan rangsang yang mendekati teknologi tersebut, jadi secara fungsi bisa lebih presisi dan lebih terkontrol,” jelas Hermanto. Maka dari itu, sistem autonomous juga disebut sistem yang self-aware dan governing independently.
Ketika pertumbuhan jumlah penumpang kereta telah mencapai saturasi jaringan kereta, diperlukan inovasi dan solusi persinyalan yang tepat untuk menaikkan kapasitas dan jaringan.

Ia mengatakan, PT Len Industri sebagai industri strategis nasional telah konsisten membangun kompetensi di sektor perkeretaapian dan pada tahun 1997, dan merupakan BUMN pertama yang sukses berkontribusi dalam proyek infrastruktur persinyalan di jalur utara pulau Jawa. Kini dengan semangat membangun kemandirian dalam teknologi persinyalan kereta, PT Len mengembangkan train control system SiLMove dan sukses menerapkannya di Skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.

Train control system yang dikembangkan telah didesain untuk mendukung pengoperasian kereta secara autonomous untuk optimalisasi dan efisiensi operasi kereta. Sistem kontrol kereta tanpa pengemudi ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kapasitas dari lintas sehingga mobilisasi manusia dan barang dapat berlangsung dengan waktu yang lebih singkat dan jumlah yang besar. Tentunya dengan mobilitas yang tinggi akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan roda ekonomi masyarakat Indonesia.

Berbagai fungsi dari train control ini adalah train operation, train supervision, train protection, dan communication. Keempat fungsi tersebut dijalankan oleh berbagai teknologi seperti automatic train operation, automatic train supervision, dan automatic train protection. Dengan berbagai teknologi tersebut, perjalanan dengan kereta akan menjadi lebih aman, terjaga, terpantau, dan berlangsung dengan lebih lancar.

Untuk hasil konkrit dari train control system SiLMove yang dikembangkan oleh PT LEN Industri, kini sudah ada 3.533 stasiun yang diperkuat dengan teknologi SiLTrack dari PT LEN Industri. Secara rinci, 13 stasiun memiliki teknologi SiLSafe 1000, 43 stasiun dengan teknologi SilSafe 1500, 114 stasiun dengan teknologi SiLSafe 2000, 1 stasiun dengan teknologi SilSafe 300, dan 68 stasiun dengan teknologi SiLSafe 4000.

Reporter: Yoel Enrico Meiliano (Teknik Pangan, 2020)