AMI 2015: Bantu Wujudkan Mimpi Anak Indonesia tuk Mengenyam Pendidikan Tinggi
Oleh Nida Nurul Huda
Editor Nida Nurul Huda



Tim Diseminasi Khusus, Pejuang AMI untuk Daerah
Sama seperti rangkaian acara sebelumnya, AMI masih memiliki berbagai program unggulan dalam mengibarkan motivasi anak-anak Indonesia. Program-program tersebut antara lain Media AMI, Paras Indonesia, ITB Goes To School dan Diseminasi Khusus, Diseminasi Media, ITB Day, Jarkomania, dan Catatan Diseminasi Satu Indonesia. Program-program tersebut dilakukan dengan cara langsung ataupun via sosial media dan jaringan komunikasi lainnya.

Berbagai kisah tertuang dalam tim diseminasi khusus, pernak-pernik pengalaman mengiri perjalanan yang punya kesan dan pesan tersendiri. Berbagai hambatan harus dilalui tim ini seperti tidak tahu kondisi di lapangan, akomodasi, sampai bahasa daerah. "Target kami untuk tim ini 10 sekolah per provinsi. Banyak cerita baik kondisi yang lebih tepatnya mengharukan. Contoh, ada salah satu SMA di Palangkaraya yang siswa kelas tiganya hanya berjumlah 12 orang, padahal sekolah ini termasuk sekolah unggulan," cerita Munawir. Kedatangan tim ini juga disambut baik oleh masyarakat sekitar. Sesampai di Ambon, apa yang dibawa oleh Tim Beta Ganesha diliput oleh media massa daerah dan nasional.
Datang dan Kembali ke Daerah
Kenyataan bahwa tidak semua anak Indonesia bisa atau ingin melanjutkan pendidikan tinggi ternyata masih perlu ditingkatkan, khususnya daerah-daerah di luar Pulau Jawa. Menurut Munawir, dari hasil kunjungan Diseminasi Khusus yaitu masih banyak anak SMA/MA/SMK yang belum melanjutkan studi karena kurangnya info mengenai perguruan tinggi, pandangan bahwa kuliah bukan kebutuhan primer dan mahal bahkan terkesan membuang-buang uang juga sering dijadikan alasan untuk tidak melanjutkan studi, dan juga distribusi informasi terkait perguruan tinggi yang dipahami oleh tenaga pendidik di daerah juga belum merata.
Poin penting yang ingin dibawa oleh AMI 2015 sebetulnya adalah bagaimana menjual mimpi pada anak-anak Indonesia, bahwa melanjutkan pendidikan tinggi itu penting, dimanapun universitasnya tidak harus di ITB. Dengan terselenggaranya AMI, adanya harapan bahwa putra daerah yang telah berkuliah, setelah lulus dapat kembali dan membangun daerahnya. "Pendidikan tinggi bukanlah hal yang elit, tapi pendidikan tinggi adalah investasi masa depan seseorang untuk negara. Investasi tersebut dapat dimulai dari pembangunan daerah oleh putra daerahnya masing-masing. Disinilah peran AMI, menjual mimpi anak Indonesia," tutup Munawir.