Anwar: Pikirkan Konsep Rehabilitasi Aceh dan Transparansi Bantuan Aceh

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

"Yang harus dipikirkan bukan hanya masalah darurat seperti sekarang. Tapi, ke depannya, juga perlu dipikirkan konsep rehabilitasi Aceh.” Ujar Anwar Rustanto, Menteri Pengabdian Masyarkat Kabinet Mahasiswa (KM) ITB. Untuk membangun kembali Aceh, diperlukan dana triliyunan rupiah. Menurut Anwar, mahasiswa-lah yang pantas berperan dalam rehabilitasi di propinsi NAD. Selain memiliki kemampuan, mahasiswa dinilai dapat bekerja dengan lebih efisien –terutama dari segi dana- dan juga, memiliki kredibilitas tinggi. Dana yang terkumpul untuk bencana tsunami dan gempa di NAD dan Sumut sudah mencapai orde triliyunan. “Itu rawan korupsi,” tandas Anwar “karenanya diperlukan transparansi dalam pengelolaan dana dan bantuan yang ada. Anwar sendiri, yang kini juga menjadi Koordinator Penggalangan Bantuan untuk NAD dan Sumut di ITB, mengharuskan setiap bantuan yang masuk ke posko ITB dan setiap dana yang masuk ke rekening KM ITB untuk dana masyarakat NAD dan Sumut dicatat. "Saya berharap ITB yang menjadi lokomotif, yang menjadi pusat bantuan se-Bandung untuk Aceh, menjadi contoh akan transparansi bantuan dan dana ke Aceh," tandas Anwar "Semuanya akan kami laporkan kepada publik. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami kepada Allah, kepada masyarakat, kepada mereka yang telah memberikan bantuan melalui kami." Selanjutnya, masih berkenaan dengan pemikiran akan rehabilitasi daerah bencana yang luas tersebut Anwar juga berpikir mengenai adanya forum rembug bersama BEM dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Dalam forum ini, Anwar berharap ada solusi yang terbaik untuk merehabilitasi daerah bencana di NAD dan Sumut.