Asah Kemampuan Public Speaking dan Crowd Control, 321 Calon Trainer CDT ITB 2024 Ikuti SCT Day 2

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

JAKARTA, itb.ac.id – Sebanyak 321 calon trainer Character Development Training (CDT) Institut Teknologi Bandung (ITB) 2024 kembali mengikuti Sekolah Calon Trainer (SCT) Day 2 yang diselenggarakan di Auditorium GKU 2, ITB Kampus Jatinangor, Minggu (12/5/2024). Berbeda dengan SCT Day 1 yang berfokus pada pembentukan karakter, SCT Day 2 ini dirancang untuk membekali calon trainer dengan teknik public speaking dan crowd control yang efektif.

Alot R and D Manager di eFishery yang juga pernah menjabat sebagai Presiden KM ITB 2019-2020, Royyan Dzakiy, membuka sesi pertama dengan menjelaskan esensi komunikasi efektif dalam public speaking. Dia menyoroti pentingnya memahami tujuan komunikasi dan menyesuaikan metode penyampaian pesan dengan berbagai peran, seperti influencer, diplomat, orator, sales, teaser, bahkan komedian.

Royyan membagikan kerangka komunikasi efektif yang dia sebut "Show, Help, Amplify, Relate, Enjoy". Dalam konteks public speaking, persiapan adalah hal penting yang mencakup brainstorming ide, pemahaman audiens, penyusunan struktur presentasi, dan perencanaan interaksi.

Engagement level tidak harus selalu tinggi, namun pastikan ada di poin-poin penting,” katanya.

   

Selain teknik presentasi, Royyan menjelaskan berbagai variasi mentoring, yaitu counseling, consulting, mentoring, dan coaching. Dirinya memberikan mentoring cheatsheet dan tools untuk membantu calon trainer dalam mendampingi mahasiswa baru ITB.

Sesi kedua dilanjutkan dengan pemaparan mengenai Crowd Control oleh Martha Adji Wardana, praktisi Emotional Intelligence. Martha menggunakan analogi pohon rindang (Shady Tree) untuk menggambarkan suasana yang nyaman dan kondusif dalam sebuah forum.

Dirinya memperkenalkan konsep TREE (Trusted, Respected, Engaged, Empowered) sebagai kunci keberhasilan crowd control. Menurut Martha, seorang trainer harus mampu membangun kepercayaan, menumbuhkan rasa hormat, menciptakan keterlibatan, dan memberdayakan para peserta.

“Pastikan menghargai momen yang kita jalankan. Esensi belajar dari CDT yaitu bagaimana bersikap menghadapi masalah, aspek manusia sebagai value yaitu mencerminkan EQ dengan baik,” katanya.


   

Dirinya mengajak para calon trainer untuk tidak hanya mengajarkan nilai-nilai karakter AIR, tetapi juga menerapkan dan menjadi teladan bagi mahasiswa baru.

“Jadilah mata air, agar inspirasi sikap adaptif, integritas, dan rendah hati bersumber dari setiap diri kalian,” katanya.

Melalui simulasi Mini Debate dan Public Speaking, calon trainer diberikan kesempatan untuk mempraktikkan teknik public speaking dan crowd control yang telah dipelajari. Mereka juga diberi umpan balik melalui penilaian peer-to-peer untuk meningkatkan kualitas penyampaian materi dan pengelolaan forum.

Sekolah Calon Trainer Day 2 ini diharapkan dapat membekali calon trainer dengan keterampilan public speaking dan crowd control yang efektif. Dengan demikian mereka siap mengemban tugas mendampingi mahasiswa baru ITB dalam program CDT 2024.

Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)