ASEAN Youth Volunteer Program (AYVP) 2017: Ajang Relawan Muda Belajar Pengurangan Risiko Bencana

Oleh Zoealya Nabilla Zafra

Editor Zoealya Nabilla Zafra

United States Agency for International Development

BANDUNG, itb.ac.id – Dilansir dari jastip.org, negara yang tergabung dalam ASEAN merupakan daerah yang cukup rawan terhadap bencana alam. Gempa bumi, kebakaran hutan, longsor, banjir, tsunami, dan bencana-bencana lainnya tidaklah asing di telinga masyarakat ASEAN. Maka dari itu, dibutuhkan sosialisasi mengenai pengurangan risiko bencana. Hal inilah yang kemudian diusung lebih lanjut oleh ITB dan Univerisiti Kebangsaan Malaysia (UKM), serta berkolaborasi dengan (USAID) dan ASEAN Secretariat and Ministry of Youth and Sports dalam program ASEAN Youth Volunteer Program (AYVP) 2017 yang dibuka pada Selasa (01/08/17) di Aula Barat ITB.

AYVP 2017 diikuti oleh 50 perwakilan dengan rentang umur 18-30 tahun dari 10 negara ASEAN dan 10 fasilitator dari Indonesia. Program ini berlangsung selama sebulan, tepatnya mulai hari ini hingga hari Sabtu pekan keempat Agustus nanti (01-26/08/17). Adapun tema yang diangkat pada AYVP 2017 kali ini ialah Disaster Risk Reduction (DRR). Program yang resmi dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA (Rektor ITB) dan Prof. Dato’ Dr. Iman Ho Abdullah (Wakil Rektor UKM) ini juga dihadiri oleh Remy Rohadian, (Senior Officer at the Education, Youth and Sports Division, ASEAN Secretary), Nils Bergenson (ASEAN Affairs Officer USAID), dan Miss Sharon Nwanko (USAID). 

“Program AYVP bertujuan agar para relawan muda yang ikut serta dalam program ini, di kemudian harinya dapat memberikan solusi yang inovatif terhadap tantangan regional yang dihadapi negara-negara ASEAN, salah satunya di bidang pengurangan risiko bencana,” jelas Nils Bergenson. Oleh karena itu selama kurang lebih satu bulan kedepan kelimapuluh perwakilan yang ada akan diajarkan tentang berbagai hal baik yang bersifat teknis maupun administratif yang berkaitan dengan penanganan bencana.

Peserta akan diberikan edukasi mengenai cara pembuatan proposal, penyusunan proyek mitigasi bencana, dan juga kegiatan pengurangan risiko bencana dengan pendekatan langsung ke lokasi bencana. Selain itu, ada pula diskusi dengan para ahli untuk membahas ide-ide peserta. Peserta juga akan terus mendapatkan dukungan dari pelaksana program AYVP untuk menerapkan apa yang mereka pelajari selama empat minggu ini di negara masing-masing.