Asia Pacific Pharmaceutical Symposium Kelima
Oleh Krisna Murti
Editor Krisna Murti
Awal bulan Juni ini, sebuah acara bertaraf internasional telah berlangsung dengan sukses, yaitu Asia Pacific Pharmaceutical Symposium(APPS). Tema yang diambil adalah “Sience, Art and Technology in Pharmcy.” APPS ini merupakan kegiatan tahunan federasi mahasiswa farmasi internasional International Pharmaceutical Students’ Federation (IPSF) untuk kawasan Asia Pasifik. Mahasiswa-mahasiswa farmasi se-Asia Pasifik berkumpul di sini untuk saling berbagi dan bertukar pikiran tentang masalah-masalah di bidang farmasi.
Untuk kali ini, Himpunan Mahaiswa Farmasi ‘Ars Praeparandi’ ITB mendapat kehormatan menjadi tuan rumah APPS ke-5 tahun 2006 dengan Audrey Calissa (Fa02) sebagai ketua panitia. Penunjukan ini terjadi pada The 50th IPSF Congress Agustus 2004 di Kanada. Ketika itu, HMF mengajukan diri sebagai tuan rumah untuk APPS 2006. HMF sendiri merupakan bagian dari IPSF dengan status member in association. Secara keseluruhan acara berjalan lancar. Pesertanya berasal dari 11 negara di Asia Pasifik: Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, Nepal, India, Jepang, UK, Finlandia dan Taiwan.
Kegiatan diadakan di beberapa tempat di antaranya di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) dan di Labtek VII kampus ITB. Selain itu, ada juga kunjungan ke beberapa tempat di bandung. APPS ini terdiri dari simposium, workshop dan kampanye penyelamatan perokok pasif. Selain itu ada juga acara keakraban untuk mempererat tali silaturahmi antar peserta.
Untuk simposium, ada beberapa tema yang diangkat. Pertama mengenai “Biodiversity” dengan pembicara Prof. Antonius dari Institut Pertanian Bogor. Lalu ada juga mengenai “ Protein Therapeutic” dengan pembicara Dr. Debbie S. Retnoningrum dan Dr. Heni Rachmawati. Keduanya adalah doesn farmasi Institut Teknologi Bandung. Selanjutnya mengenai “ Natural Products” dibawakan oleh Dr. Soekrasno dari Institut Teknologi Bandung, “Clinical Pharmacy” dengan pembicara Prof. Dr. Ulrich Jaehde dari University of Bonn, dan yang terakhir “ Industrial Perspective” dengan pembicara Ferry Soetikno, Managing Director PT. Dexa Medica.
Untuk workshop, ada dua pilihan. Yang pertama bertempat di laboratorium, yaitu mengenai jamu dan aromaterapi. Sedangkan yang ke dua berbentuk diskusi dengan beberapa tema antara lain “Anti-tobacco”, “ Anti TB”, “The Art of Compounding” atau seni meracik, “Globalization in Cosmetic”, “Community Design” dan “Pharmacoeconomic”.
Kegiatan kampanye mengenai bahaya bagi perokok pasif dilaksanakan pada hari ke 4, yaitu hari Kamis (8/6). Pada siang hari pukul 13.30 sampai 15.00, peserta APPS ini membagi-bagikan leaflet kepada masyarakat di sekitar Dago sampai Jalan Merdeka, Apotek Kimia Farma Sulanjana, areal pembelanjaan BIP (Bandung Indah Plaza), Gramedia dan BEC. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan Talk Show di BIP pada pukul 15.00- 17.00.
Acara yang paling menarik abgi peserta adalah kunjungan ke “Saung Angklung Mang Udjo” dan traditional night, ketika kesenian Indonesia yang ebraneka ragam ditampilkan. Selain itu, para peserta juga terlihat menikmati workshop yang berjalan cukup interaktif. Secara keseluruhan, acara berjalan lancar. Hasil angket yang disebarkan kepada peserta menunjukan kepuasan. “ Hambatan yang dialami lebih ke arah teknis pelaksanaan. Padatnya acara dari waktu ke waktu menyebabkan keterlambatan di beberapa acara,” tutur Riris, salah satu panitia APPS.
(gita)