Asteroid Day, Memperingati 110 Tahun Jatuhnya Siberian Tunguska
Oleh Ahmad Fadil
Editor Ahmad Fadil
BANDUNG, itb.ac.id— Dunia mengenal jatuhnya Asteoroid pertama kali ke bumi pada tanggal 30 Juni 1908 . Jatuhnya asteroid pertama ke bumi kemudian diperingati sebagai Hari Asteroid Dunia. Kejadian luar biasa ini lalu dikenal sebagai Siberian Tunguska, karena asteroid pertama tersebut jatuh dekat sungai Tunguska, wilayah Siberia, Rusia.
Dalam rangka memperingati Asteroid Day sedunia, Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Kelompok Keahlian (KK) Astronomi menggelar acara pada hari Senin, 13 Agustus 2018. Asteroid Day diselenggarakan atas kerja sama Himpunan Astronomi Indonesia (HAI), KK Astronomi ITB, dan Himpunan Mahasiswa Astronomi (Himastron) ITB.
Bertempat di salah satu ruangan di lantai 6 Gedung Center for Advanced Sciences (CAS), acara Asteroid Day dimulai sejak pukul 9 pagi dengan Dr. Budi Dermawan sebagai pembicara utama. Pada acara ini diputarkan pula beberapa video untuk mengetahui apa itu asteroid, dan mengapa asteroid penting untuk diketahui dampaknya terhadap bumi. “Selain untuk memperingati Asteroid Day, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat mengenai benda-benda langit yang di sekitar bumi kita,” ujar Budi.
Budi lebih lanjut menjelaskan tentang 11/2017 U1 (‘Oumuamua). “Benda langit yang satu ini pertama kali ditemukan pada 19 Oktober 2017 oleh teleskop Pan-STARRS1 Universitas Hawaii,” ungkap Budi. Benda langit tersebut ditemukan dengan kecepatan 87,3 kilometer per detik serta memiliki bentuk lintasan yang hiperbolik, sehingga membuat para astronom saat itu menyimpulkan bahwa ‘Oumuamua merupakan benda langit yang berasal dari luar tata surya. “Karena bentuknya yang tidak seperti komet kebanyakan, pada awalnya ‘Oumuamua diindikasi sebagai asteroid,” terang Budi.
Pemaparan selanjutnya oleh Dr. Endang Soegiartini, M.Si. Dr. Endang menjelaskan mengenai terjadinya hujan meteor. Usai pemaparan dari Dr. Endang, peserta dapat menjelajah ke booth-booth lain, seperti pengamatan matahari yang didampingi perwakilan Himastron ITB, serta membuat model benda-benda langi.
Tak hanya itu, peserta juga disuguhkan video mengenai teori Big Bang, satelit Mars, Tata Surya, dan elevator ke luar angkasa, sampai menikmati berbagai foto dan infografis mengenai populasi Asteroid, papasan-dekat dua atau lebih benda langit, dan masih banyak lainnya.
Acara Asteroid Day ini bukan pertama kalinya diselenggarakan di ITB. Sejak tahun 2016, dari tahun ke tahun animo pengunjung semakin meningkat. “Kegiatan ini memang baiknya dilibatkan juga masyarakat. Tiga tahun terakhir ini, khususnya dua tahun terakhir menurut saya minat dari terutama kalangan SMA atau peminat astronomi yang berkumpul di sekolah itu sudah mulai bertumbuh bagus. Nah sekarang melibatkan publik yang lebih luas, jadi ada rencana Asteroid Day tahun depan untuk kegiatan ini mungkin akan mengundang publik lebih terbuka. Tidak hanya siswa sekolah saja” pungkas Budi yang juga sebagai koordinator ITB Asteroid Day 2018.
Reporter: Salma Zahra