Atasi Persoalan Air Bersih di Mamuju, ITB dan Unsulbar Melaksanakan KKN Membangun Desa
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
MAMUJU, itb.ac.id—Berbagai permasalahan di masyarakat datang silih berganti. Tidak sedikit permasalahan tersebut masih belum menemukan solusinya sampai saat ini. Berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, Institut Teknologi Bandung kembali menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Membangun Desa.
Kegiatan KKN kali ini didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITB (LPPM ITB). KKN dilaksanakan oleh tiga mahasiswa Teknik Geologi yakni Pravito, Sherina, dan Ikhwa di bawah bimbingan Dosen Teknik Geologi Dr. Eng. Very Susanto pada Selasa (19/7/2022).
KKN berlangsung di Dusun Tappalang, Desa Tampalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Persoalan mendasar yang sampai saat ini masih dihadapi masyarakat sekitar yakni ketersediaan air bersih. Meskipun, daerah Tappalang merupakan daerah pada sistem hidrogeologi endapan gunung api yang berpotensi memiliki sumber air yang besar pada sistem rekahannya, namun kenyataanya ketersediaan mata air yang berada di atas bukit dan muka airt anah yang cukup dalam menyebabkan perkampungan di desa ini cenderung kekurangan air bersih, terutama pada musim kemarau.
Fenomena Gempa bumi Mamuju yang berkekuatan 6,2 magnitudo pada 15 Januari 2022 selain memakan korban jiwa dan merusak ribuan rumah, juga mengganggu keseimbangan air tanah di Daerah Mamuju, khususnya Dusun Tappalang. Akibatnya, air tanah berubah warna menjadi kehitaman dan tidak layak konsumsi. Melalui kegiatan KKN ITB, diharapkan bisa memetakan distribusi mata air, membandingkan kualitas dan kuantitas sumber air, membangun bangunan penangkap air dan sistem transmisinya agar kebutuhan air bersih dan air minum bagi masyarakat di Desa Tampalang, Kabupaten Mamuju, tercukupi sepanjang tahun.
ITB juga bekerja sama dengan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) untuk menyukseskan program ini. Unsulbar mengirimkan enam perwakilan mahasiswa Teknik Sipil untuk berkegiatan selama kurang lebih dua pekan. Very dan tim melakukan survei lokasi, uji sifat fisik air, dan uji geolistrik. Survei lokasi dilakukan di dua titik yakni Dusun Karatuang dan Dusun Tappalang. Kemudian, dilakukan uji geolistrik di kedua titik dan hasil dari data uji geolistrik dijadikan acuan untuk melakukan pengeboran.
Kegiatan monev dan diskusi terarah (FGD) mengenai pemeliharaan sistem penyediaan air bersih juga dilakukan di awal kegiatan. Hasil diskusi menunjukkan bahwa Dusun Tappalang termasuk salah satu dusun yang tidak pernah mendapatkan pasokan air bersih.
“Mengingat bahwa di desa kami tidak pernah mendapatkan air bersih. Selain itu, likuifaksi yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan pasir naik, sehingga sumur digali karena airnya tidak ada,” ucap salah satu masyarakat Dusun Tappalang.
Menyikapi hal tersebut, Very dan tim merencanakan untuk membangun sistem penyediaan air bersih dengan penerapan teknologi tepat guna (TTG) yang dijalankan secara komunal. Very berharap pemanfaatan fasilitas yang dibangun bisa berkesinambungan.
Reporter: Pravito Septadenova Dwi Ananta (Teknik Geologi, 2019)