Atasi Sampah Plastik Pembalut, The Bananabees ITB Ciptakan Solusi Biodegradable Berbasis Limbah Pisang
Oleh Helga Evangelina - Mahasiswa Rekayasa Pertanian, 2021
Editor Anggun Nindita

Tim The Bananabees dari Rekayasa Pertanian ITB meraih Juara 3 dalam Business Plan Competition yang diselenggarakan dalam kompetisi Agricultural Food Competition (AFC) Season 16 Universitas Jenderal Soedirman
JATINANGOR, itb.ac.id - Tiga mahasiswa Rekayasa Pertanian Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati - Rekayasa (SITH-R) Institut Teknologi Bandung (ITB), Salwa Salsadila, Kezia Wira Keren, dan Diola Suprapti, berhasil meraih juara 3 dalam Business Plan Competition yang diselenggarakan dalam kompetisi Agricultural Food Competition (AFC) Season 16. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman dan berlangsung dari 1 Januari hingga 23 Februari 2025.
AFC Season 16 mengusung tema "The Actualization of Sustainable Development Goals through Agricultural Innovation in the Society 5.0 Era”. Kompetisi ini bertujuan untuk mendorong generasi muda dalam mengembangkan ide bisnis inovatif di bidang pertanian yang berkelanjutan. Tim yang diberi nama The Bananabees berkompetisi dengan berbagai tim dari universitas ternama di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Dalam kompetisi ini, Tim The Bananabees memilih subtema Utilization of Agriculture Waste and Material dengan fokus pada pengelolaan limbah secara berkelanjutan. Mereka mengusulkan Mennapads, sebuah inovasi berupa pembalut biodegradable yang diproduksi dari sisa pelepah pisang.
Untuk memastikan produknya sepenuhnya ramah lingkungan, Mennapads dirancang dengan lapisan awal dan akhir berbahan bioplastik sehingga 100% dapat terurai secara alami. Tidak hanya itu, kemasannya juga menggunakan bioplastik. Hal ini menjadikan Mennapads sebagai solusi yang lebih berkelanjutan bagi kesehatan wanita dan juga kelestarian lingkungan.
Spesifikasi produk Mennapads dari Tim The Bananabees
Produk ini dirancang untuk memberikan solusi terhadap dua permasalahan utama. Salah satu tujuan utama Mennapads adalah mengurangi limbah plastik dari pembalut konvensional. Saat ini, sekitar 95% wanita di Indonesia menggunakan pembalut saat menstruasi yang menyumbang timbunan sampah hingga 26 ton setiap harinya. Dengan hadirnya Mennapads, penggunaan pembalut sekali pakai berbahan plastik dapat diminimalkan sehingga membantu mengurangi pencemaran lingkungan.
Kedua, pemanfaatan limbah pertanian. Pelepah pisang diolah menjadi lapisan penyerap alami yang mampu menggantikan bahan sintetis dalam pembalut. Salwa menyatakan, "Dalam sistem produksi pisang, satu pohon hanya menghasilkan satu tandan pisang sebelum akhirnya ditebang. Akibatnya, limbah pelepah pisang terus meningkat dengan perkiraan produksi mencapai 640.000 batang per tahun. Limbah ini umumnya tidak dimanfaatkan dan hanya berakhir sebagai sampah organik. Nah, kami melihat limbah pertanian yang sering terbuang sia-sia sebagai peluang besar dan ingin mengolahnya menjadi produk yang lebih bernilai."
"Selain mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, Mennapads juga berkontribusi pada ekonomi sirkular dengan memberdayakan petani lokal dan membuka peluang ekonomi baru di sektor pertanian," tambah Kezia.
Selama kompetisi, The Bananabees mendapatkan bimbingan dari dosen yang berasal dari Kelompok Keahlian (KK) Agroteknologi dan Teknologi Bioproduk SITH ITB, Dr. Indrawan Cahyo Adilaksono, S.TP., M.Agr.Sc. Dengan bimbingan dari Dr. Indrawan, tim berhasil meningkatkan kualitas konsep bisnis dan pengembangan produk agar memenuhi kriteria inovasi pertanian yang berkelanjutan.
Tema "Save Soil for a Brighter Future" sangat relevan dengan visi tim The Bananabees. Menurut mereka, isu keberlanjutan dalam pertanian harus menjadi perhatian utama karena kesehatan dan kesuburan tanah berperan penting dalam menjaga produktivitas pertanian jangka panjang. Tanah yang terdegradasi akibat pencemaran dan praktik pertanian yang tidak ramah lingkungan dapat mengancam ketahanan pangan serta kesejahteraan petani di masa depan.
Dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai bahan baku industri, seperti yang dilakukan dalam Mennapads, diharapkan lebih banyak inovasi yang memanfaatkan limbah pertanian sebagai bahan baku industri dapat mendukung keberlanjutan lingkungan. Ke depannya, tim The Bananabees berharap dapat mengembangkan Mennapads lebih lanjut sehingga dapat diproduksi secara massal dan menjadi solusi nyata bagi masalah limbah plastik serta kesehatan wanita.
Reporter: Helga Evangelina (Rekayasa Pertanian, 2021)