Bamboo Shelter Project: Konsep Hunian Aman dan Estetik

Oleh Ria Ayu Pramudita

Editor Ria Ayu Pramudita

BANDUNG, itb.ac.id -- Dosen tamu program studi Desain Produk ITB, Prof. Bando Takaaki dari Musashino Art University, Jepang, meluncurkan proyek mega struktur Bamboo Shelter Project yang dapat disaksikan mulai Senin hingga Kamis (19-22/03/12) di lapangan Campus Center (CC) Timur ITB. Hasil akhirnya adalah struktur bambu berukuran besar yang minim bahan namun memiliki ketahanan terhadap gempa. Proyek kolaborasi dengan program studi Desain Produk Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman (PUSKIM) ini juga didukung oleh program-program studi lain di lingkungan FSRD, program studi Arsitektur, Teknik Mesin, serta Aeronotika dan Astronotika ITB.

Menyaksikan banyaknya korban jiwa pada peristiwa gempa di Kobe, Jepang, akibat terperangkap dalam bangunan, Prof. Bando Takaaki yang mulanya seorang desainer grafis tergerak untuk mengembangkan desain bangunan alternatif yang mampu memberikan perlindungan yang terpercaya bagi penghuninya, tutur Kepala Program Studi Desain Produk ITB, Dr. Andar Bagus, M.Sn.

Dalam pencarian struktur bangunan yang kuat tersebut, orang sampai pada kesimpulan bahwa bola merupakan struktur yang paling stabil. "Benda alam yang sangat kecil seperti virus hingga benda-benda langit yang sangat besar seperti planet dan matahari semuanya berbentuk bola," jelas Dr. Andar, "Bentuk bola meratakan tegangan yang diterima oleh struktur. Bisa dilihat bahwa tidak ada segmentasi ataupun sudut; kita tidak bisa membedakan mana dinding mana atap."

Desain bangunan berbentuk bola sendiri sudah dikembangkan sejak lama, namun desain cangkangnya yang selalu menjadi permasalahan. Dalam proyek kali ini Prof. Bando memilih bambu sebagai material utamanya. "Bambu itu banyak, murah, mudah diproses oleh industri-industri kecil, dan juga ramah lingkungan," kata Dr. Andar. Bambu-bambu tersebut disambungkan satu sama lain dalam bentuk modul-modul heksagonal dan pentagonal yang dirangkai hanya dengan bantuan baut dan kawat.

Sebenarnya usaha-usaha eksplorasi bambu ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh Prof. Bando. Sejak tahun 2009, setiap tahunnya diadakan workshop mengenai desain bambu olehnya di program studi Desain Produk ITB. Bahkan, Prof. Bando sempat menetap sebagai dosen tamu selama tahun 2011 dan Bamboo Shelter Project ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawabannya.

Kolaborasi Mahasiswa

Harmein Khagi (Desain Produk ITB) sebagai Project Director menjelaskan bahwa Bamboo Shelter Project yang dimulai pada Senin (19/03/12) ini diharapkan dapat rampung pada Kamis (22/03/12). Pengerjaannya sendiri dibantu oleh banyak pihak, dengan pengerjaan modul untuk kubah bola dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa program studi Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Desain Produk, Arsitektur, Teknik Mesin, serta Aeronotika dan Astronotika ITB. Terdapat 12 modul pentagon dan 20 modul heksagon yang akan dibuat.

"Mula-mula kita akan buat bagian atasnya, lalu akan dikerek dengan tiga buah menara ke bagian atas untuk dilanjutkan hingga bagian bawah. Sebelum penyelesaian, akan dipasang bagian kakinya dahulu," jelasnya.

Sumber gambar: Kurniawan Gunadi.