Be A Real Entrepreneur, Persembahan Mahasiswa Teknik Industri 2005

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Sabtu, 25 Maret 2005, Gedung Kuliah Umum Timur ITB terlihat ramai. Hari itu, mahasiswa Teknik Industri 2005 mengadakan sebuah acara yang cukup menarik Talkshow berjudul “Be A Real Entrepreneur” dengan tema “Permodalan dan Strategi Pemasaran untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah.” Acara ini tidak cuma diramaikan mahasiswa, tapi juga masyarakat umum, tepatnya perwakilan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar Bandung. “Kami mengambil topik permodalan dan pemasaran untuk talkshow kali ini karena menurut hasilo survey yang kami lakukan, kedua masalah inilah yang paling sering dihadapai UMKM,” jelas Didi, ketua pelaksana acara ini dalam sambutannya di awal acara. Selain talkshow yang dilaksanakan di ruang multi media lantai empat, juga terdapat stand-stand di lantai dasar. Ada stand “MTI Consulting” dari himpunan Mahasiswa Teknik Industri, stand dari Sarana Jabar Ventura, dan stand dari mahasiswa Teknik Industri 2005 sendiri yang menjual souvenir khas ITB. Disediakan juga media promosi berupa papan temple bagi para UMKM untuk mempromosikan produk dari usahanya. Acara dimulai sekitar pukul setengah sembilan. Sesi pertama membahas seluk beluk permodalan. PEMbicaranya antara lain Ibu Indira Y (assistant vice president Jabar Ventura), Bapak Firman Sofyan (Dirut Bank Syariah Mandiri) dan Bapak Moko Astamoen (alumni Yeknik Elektro ITB, entrepreneur). Selain menjelaskan tentang definisi dan klasifikasi permodalan, dijelaskan juga bagaimana cara-cara untuk mendapatkan modal. Baak Moko menyampaikan materi dengan gaya yang khas sehingga beberapa kali membuat peserta tertawa terbahak-bahak. Sesi Tanya jawab berlangsung cukup seru. Para peserta tampak antusian dengan topik ini. Sayangnya, karena keterbatasan waktu, tidak semua peserta yang ingin bertanya memperoleh kesempatan. Sesi selanjutnya juga tidak kalah seru. Kali ini pembicaranya adalah Bapak Indrajat S (Pemilik BMC), Bapak Adrizal ( PT Panorama) dan Bapak Yusuf (Alumni TI ITB, pengusaha tahu). Sesi ini banyak diisi dengan cerita menarik dari para pembicara tentang pengalaman mereka dalam merintis udaha dan strategi-strategi apa saja yang dilakukan untuk memajukan usaha mereka. “Tidak ada rumusan yang pasti dalam pemasaran,” kata Bapak Adrizal. Sesi Tanya jawab juga berlangsung seru. Para peserta tampak antusias dengan bahan yang disampaikan para pembicata. Bapak Indrajat dan Bapak Yusuf kerap menyamapaikan materi dengan lelucon dan canda sehingga syasana cukup santai tapi tetap serius. Kesimpulan dari sesi ini adalah berani untuk tampul beda, unggul dan inovatif. Talkshow berakhir sekitar pukul setengah enam sore. Para peserta tampak puas dengan acara ini. “Saya mohon kepada mahasiswa supaya acara ini diadakan lagi. Sangat berguna bagi kami,” komentar Pak Asep, salah satu peserta dari UMKM.