Business Innovation Center (BIC) Menyoal Entrepreneur-Entrepreneur Muda Kampus

Oleh Ria Ayu Pramudita

Editor Ria Ayu Pramudita

BANDUNG, itb.ac.id - Kementerian Profesi dan Inovasi Keluarga Mahasiswa (KM) ITB mengadakan kunjungan ke Business Innovation Center (BIC) di Indonesian Science and Technological Parks (I-STP) dalam kompleks PUSPIPTEK Serpong, Banten. Kunjungan yang dilakukan pada Selasa (19/12) ini membawa serta beberapa mahasiswa ITB yang memiliki potensi wirausaha yang melakukan presentasi di depan para petinggi BIC dan melakukan brainstorming bersama untuk mewujudkan usaha yang sukses.
BIC dengan slogannya 'One Stop Service for Entrepreneur' merupakan sebuah badan inkubator ide yang dibentuk oleh Kementerian Riset dan Teknologi untuk memfasilitasi para entrepreneur Indonesia yang memiliki ide-ide hebat untuk mewujudkan usaha yang mereka inginkan. Produk badan ini yang cukup dikenal adalah seri 100+ Inovasi Indonesia, yang telah mencapai seri 103 Inovasi Indonesia pada tahun keempatnya di 2011. BIC secara aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB maupun mahasiswa-mahasiswa ITB yang bertekad menjadi entrepreneur. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya karya civitas akademika ITB yang berhasil masuk ke dalam seri 103 Inovasi Indonesia, seperti Teknologi Membran Non-Modular oleh Dr. I Gede Wenten dan Pengolahan Material Alam sebagai Bahan Baku Produk Fungsional oleh Maharani Dian Permanasari, S.Ds.

 

Dalam kesempatan kali ini, para mahasiswa ITB yang memiliki potensi wirausaha mempresentasikan rencana usahanya di depan para petinggi BIC. Termasuk di dalamnya No Limit dari alumnus Sistem Teknologi Informasi, Dorri dari alumnus Biologi 2007, Nuansa Indonesia dari alumnus Desain Produk 2007, modul panel surya yang dapat berotasi untuk optimasi keluaran daya alumnus Teknik Elektro, dan Biodegradable Plastic serta Daur Ulang Kertas Wangi dari Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEK) ITB. Setelah melakukan presentasi, para calon entrepreneur ini mendapatkan masukan dan melakukan diskusi dengan pihak BIC yang dipimpin langsung oleh Executive Director BIC, Kristanto Santosa. Pengalaman panjang BIC dalam mengawal banyak entrepreneur Indonesia membuat saran yang diberikan menjadi masukan yang berharga bagi para presentator.

Entrepreneur Indonesia

Menurut Kristanto Santosa, tantangan yang banyak dihadapi oleh para entrepreneur Indonesia adalah kontinuitas. Banyak sekali ide-ide wirausaha kreatif yang muncul, namun tidak dilanjutkan hingga menjadi usaha yang berkelanjutan dan sukses. Banyak dari ide tersebut muncul dari mahasiswa, yang seringkali setelah lulus, menghilang bersama ide-idenya. Padahal, untuk sebuah bisnis tipikal, diperlukan setidaknya beberapa tahun untuk menghasilkan keuntungan yang nyata. "Tantangan yang harus bisa diselesaikan oleh kampus adalah bagaimana caranya melembagakan karya dan inovasi mahasiswa (agar tidak menghilang bersamaan dengan kelulusan mahasiswa konseptornya)," ujar Kris.

BIC sebagai lembaga inkubator ide akan selalu bersedia membantu mengembangkan ide-ide kreatif dari para entrepreneur Indonesia, namun layaknya bayi yang masuk ke dalam inkubator, pendampingan ini tidak bisa selamanya. Entrepreneur tentu saja membutuhkan kerja kerasnya sendiri untuk mewujudkan kesuksesan usahanya. Bagi para entrepreneur yang siap bekerja keras ini, BIC (dapat dikontak di sini) membuka peluang konsultasi dan mentoring sebesar-besarnya.