Bincang-Bincang Bersama CEO dan Entrepreneur, KMSBM Gelar Road To Entrepreneur 2014

Oleh Ninik Susadi Putri

Editor Ninik Susadi Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Sabtu (19/04/2014) Keluarga Mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen (KMSBM) menyelenggarakan Road to Entrepreneur bertajuk "Entrepreneur Ngerumpi". Seminar yang bertempat di Cahaya Garuda Convention Hall ini mengundang CEO perusahaan serta para entrepreneur. CEO yang turut hadir mengisi seminar ini adalah Budi Gunadi (CEO Bank Mandiri) dan Iskandar Bukhori (CEO Biofarma). Selain itu, hadir juga para entrepreneur muda yaitu Wempy Dyocta (CEO Wardour dan Oxford) dan Merry Riana (Penulis buku Mimpi Sejuta Dollar). Acara ini diadakan sebagai salah satu cara untuk menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) tahun 2015. Melalui acara ini, diharapkan akan lahir entrepreneur-entrepreneur muda yang terinspirasi setelah bertemu dengan para CEO dan entrepreneur yang telah sukses.

Sesi pertama diawali dengan bincang-bincang bersama para CEO dan dibuka oleh Nike Yosephine (Host Topik Malam Weekend ANTV) selaku moderator. Menurut Budi Gunadi, entrepreneur adalah masa depan bagi Indonesia. Agar dapat dikatakan sebagai negara maju, Indonesia harus memiliki minimal 5% entrepreneur. Sedangkan, jumlah entrepreneur Indonesia saat ini baru mencapai 1,6%. Budi menuturkam, resep untuk menjadi seorang entrepreneur salah satunya adalah dengan mencari kesempatan mengobrol bersama dengan orang sukses. Momen tersebut akan sangat berharga bila perbincangan yang dilakukan dapat menggerakkan hidup dan menjadi inspirasi. "Jadikan kesulitan sebagai kesempatan, dimana kita harus lulus dari kesulitan tersebut," tutur Budi. Keberhasilan seseorang dapat dilihat dari bagaimana ia menghadapi kesulitan. "Entrepreneur bukan hanya bekerja tetapi dapat memberikan solusi," tambah Iskandar. Membangun jaringan dan partnership juga menjadi awal yang baik untuk memulai sebuah bisnis. Ketika sebuah bisnis dijalankan, partnership yang berkelanjutan juga harus dibina agar dapat terbangun sebuah kepercayaan yang baik.


Sesi selanjutnya diisi oleh Wempy Dyocta. Wempy menuturkan bagaimana ia mencapai sebuah keberhasilan hingga saat ini. Menurut Wempy, entrepreneur adalah bagaimana cara kita berbagi, mulai dari berbagi ilmu hingga berbagi kesalahan agar tidak terulang lagi kesalahan yang sama. Berbagi juga sebagai kunci dari kebahagiaan. "Leadership is not about you, but leadership is about other people," tambah Wempy. Di luar negeri, entrepreneur adalah sebuah gaya hidup. Berbeda dengan Indonesia, entrepreneur dianggap sebagai buah dari depresi. Insting entrepreneurship dapat muncul ketika kita berada dalam sebuah keputusasaan dan untuk bertahan hidup kita memulai membuka usaha. Menjadi seorang entrepreneur dapat diawali dengan selalu bersyukur jangan hanya berfokus pada apa yang tidak kita miliki.


Merry Riana pun mengisi akhir sesi seminar dengan motivasi dan perbincangan mengenai pengalaman hidupnya. "Tiga hal yang akan memaksimalkan diri anda adalah partisipasi, open mind, dan action," ucap Merry mengawali sesi. Orang-orang yang berani untuk bermimpi besar layak menjadi seorang entrepreneur. Akan tetapi, orang yang berani mengambil langkah untuk mencapai mimpi itu adalah entrepreneur yang berhasil. Menjadi entrepreneur adalah sebuah pilihan, dimana orang yang berani mengambil resiko dan pandai melihat peluang lalu menciptakannya merupakan orang-orang yang akan sukses pada akhirnya.