Berbagi Pengalaman Peraih Beasiswa Erasmus Mundus

Oleh habiburmuhaimin

Editor habiburmuhaimin

Road to Europe 2011BANDUNG, itb.ac.id - Berperingkat sepuluh besar dalam daftar penerima beasiswa Erasmus Mundus, Indonesia memiliki kesempatan besar mengirimkan mahasiswanya melanjutkan pendidikan ke berbagai universitas di Eropa. Sinergi dengan hal tersebut, bertempat di ruang 9311 Fakultas Teknologi Industri, para alumni penerima beasiswa Erasmus Mundus mengadakan acara "Erasmus Mundus Presentation and Sharing Forum". Berlangsung pada Rabu (27/01/10), ajang berbagi pengalaman tersebut dihadiri lebih dari 150 orang.
Acara dimulai dengan cuplikan film gambaran umum beasiswa Erasmus Mundus. Selanjutnya, Chitra, alumni Matematika ITB, memaparkan detil beasiswa. "Bantuan hibah dari Uni Eropa," ujarnya memberi tahu sumber dana beasiswa Erasmus Mundus. Chitra menjelaskan, Erasmus Mundus memberikan keuntungan lebih dibandingkan beasiswa lainnya. Erasmus Mundus menawarkan paling sedikit melakukan perkuliahan di dua universitas di dua negara Uni Eropa yang berbeda dengan mendapatkan gelar double degree atau joint degree. Selain itu, Erasmus Mundus juga tidak mengikat peraih beasiswa dengan ikatan dinas. Hal yang tak kalah penting, menurut Chitra, adalah peraih beasiswa, selain belajar, juga dapat berekreasi, karena peraih beasiswa dapat pindah universitas dari satu tempat ke tempat lain dalam jangka waktu enam bulan.

Mr. ErasmusBeasiswa diberikan selama jangka waktu Program Magister dengan maksimum dua tahun. Beasiswa berjumlah 24.000 euro - 48.000 euro tergantung masa studi. Masa studi Program magister berbeda-beda tergantung kebijakan setiap Konsorsium Magister Erasmus Mundus. Beberapa Universitas di Uni Eropa yang tergabung dalam konsorsium akan menawarkan program Magister yang saat ini telah mencapai 116 program. Program-program Magister Erasmus Mundus mencakup berbagai macam disiplin ilmu dari ekonomi hingga ke teknik.

Ajang tatap muka ini dimanfaatkan pengunjung yang hadir untuk menanyakan seluk-beluk beasiswa. Pengunjung kebanyakan menanyakan hal teknis mendapatkan beasiswa, seperti tipe sertifikasi kemampuan bahasa atau bahkan menanyakan eligibilitas latar belakang penanya.

Acara ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh perwakilan Erasmus Mundus."Acara ini menarik minat saya untuk melanjutkan studi," komentar Arif Saksono, mahasiswa tingkat akhir teknik telekomunikasi ITB. "Temu langsung dengan penerima beasiswa menjawab teka-teki yang sebelumnya ada di benak saya terkait beasiswa Erasmus Mundus," tambahnya.