Berjuang dan Berbudaya Aceh Melalui GBA 2012

Oleh Fathir Ramadhan

Editor Fathir Ramadhan

BANDUNG, itb.ac.id - Unit Kebudayaan Aceh (UKA) ITB akan menyelenggarakan Gelar Budaya Aceh (GBA) 2012 pada Februari hingga Maret 2012 mendatang. Acara akbar ini ingin mengenalkan budaya Aceh pada masyarakat umum, mengajak orang-orang Aceh untuk ingat kembali kepada budaya Aceh, dan mengajak masyarakat pada umumnya untuk bersama-sama menjaga budaya. Sungguh benar ungkapan Sultan Iskandar Muda berikut: Mate aneuk meupat jeurat, mate adat pat tamita laen (Anak meninggal ada kuburannya, hilang adat tidak ada gantinya).
Budaya merupakan aset yang tak ternilai harganya. Budaya diturunkan oleh nenek moyang dan dibangun ribuan hingga jutaan tahun lamanya semestinya menjadi landasan perilaku kita. Kemuduran budaya akan berimbas ke berbagai aspek kehidupan lainnya, sebab budaya adalah semangat yang menghidupkan jiwa untuk bergerak.

Melalui GBA 2012, UKA ITB hendak menyegarkan kembali semangat-semangat untuk bergerak untuk Aceh. Oleh karena itu, GBA 2012 diberi tema jeumpa, yang bermakna semangat tiada mati. Makna filosofis ini persis seperti bunga jeumpa yang tetap menebar keharuman meski telah layu.

Sajikan Tampilan Budaya Melalui Pra-event, Pameran, dan Pagelaran

GBA 2012 terdiri atas tiga rangkaian acara: pra-event, pameran, dan pagelaran. Pra-event memperkenalkan dan menyajikan suasana GBA 2012 bagi kampus ITB. Pra-event GBA 2012 berupa pelatihan tari Saman bagi masyarakat umum. Pelatihan ini akan berlangsung selama satu bulan, pada Rabu (01-29/02/12). Peserta pelatihan akan mendapat sertifikat dan baju tari, serta terlibat dalam perkenalan antarbudaya melalui interaksi selama pelatihan.

Pameran budaya menampilkan ragam budaya Aceh berupa artefak, kostum, kuliner, tarian, dan lainnya. Pameran budaya bertujuan memperkenalkan dan menyegarkan kembali ingatan mengenai kebudayaan Aceh. Pameran berlangsung pada Jumat (02/03/12) di Lapangan Basket dan Lapangan CC Timur ITB.

Pagelaran merupakan puncak rangkaian acara GBA 2012. Pada pagelaran, akan ditampilkan drama tari kisah perjuangan Cut Nyak Dhien. Dalam pengemasan kisah ini, GBA 2012 akan berkolaborasi dengan beberapa unit seni budaya ITB maupun sanggar kebudayaan lainnya. Pagelaran berlangsung pada Sabtu (03/03/12) di Auditorium Sasana Budaya Ganesha.

Seluruh rangkian acara didedikasikan untuk menanamkan kembali semangat berkebudayaan Aceh. Segenap panitia menginginkan agar semangat berkebudayaan menjadi buah tangan yang mengakhiri Gelar Budaya Aceh 2012.