Berpartisipasi dalam AHEC 2023, ITB Angkat Isu Inovasi dan Transformasi Digital

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Indonesia merupakan salah satu dari lima negara yang mendirikan ASEAN. Pada tahun 2023 ini, Indonesia resmi menjadi pemegang Keketuaan ASEAN, dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” yang bermakna bahwa ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia.

Sejalan dengan hal tersebut, Indonesia melaksanakan beberapa program melalui kementerian yang ada, salah satunya adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kemendikbudristek menggelar ASEAN Higher Education Conference (AHEC) 2023 di Bandung pada tanggal 24-26 Agustus. Kegiatan AHEC ini turut melibatkan Perguruan Tinggi di Indonesia, salah satunya Institut Teknologi Bandung (ITB).

Secara umum kegiatan AHEC 2023 tersebut terdiri dari pre-event, main event, side event, dan post-event. Menurut penjelasan dosen FSRD ITB, Dr. Harry Nuriman, M.Si., AHEC 2023 sudah terlaksana dari bulan Juni lalu. “Kegiatan Expo hari ini merupakan main event setelah dilaksanakannya serangkaian pre-event berupa webinar yang dipandu oleh perguruan tinggi yang berbeda,” ujarnya pada Kamis (24/8/2023).

Terdapat beberapa tema yang dibahas pada webinar tersebut seperti Innovation and Digital Transformation, Industry Connectivity, dan Resiliency and Sustainability. ITB sendiri berperan pada webinar ke-6 yang digelar pada 12 Juli lalu dengan tema Inovasi dan Transformasi Digital.

“Dari rangkaian webinar ini, 38 Perguruan Tinggi Negeri menyusun satu dokumen Communiqué yang terkait penyetaraan, kerja sama riset, visiting professor, dan lain-lain,” ujar Dr. Harry.

Selama main event AHEC 2023, ITB mengadakan booth di Graha Sanusi Hardjadinata, Universitas Padjajaran, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung. Di dalam booth tersebut, ITB turut memamerkan hasil inovasi yang telah dilakukan. Beberapa inovasi tersebut seperti AntriQue, salah satu startup yang dihasilkan oleh LPiK ITB.

Selain itu terdapat pula hasil inovasi dari Pusat Penelitan Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN) seperti sabun pencuci perkakas, sabun pencuci najis, hingga cokelat Garchoc yang terbuat dari bawang. Terdapat pula satu karya yang menyita perhatian, yaitu gitar trisula karya Harry Nuriman.

Tentunya ITB membawa misi penting dalam AHEC 2023, sejalan dengan budaya ITB. “Dengan adanya pameran dan partisipasi pada kegiatan AHEC ini, mudah-mudahan bisa mewujudkan budaya globally respected dan locally relevant," ucapnya.

Salah satu kanal mewujudkan ini adalah melalui partisipasi dari kegiatan seperti AHEC 2023 ini,” ujar Dr. Nia Kurniasih, M.Hum., Ketua Kelompok Keahlian Ilmu-ilmu Kemanusiaan FSRD ITB, sekaligus PIC ITB pada AHEC 2023.

Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WRAM), Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng. Adapun tim ITB untuk penyusunan Communique AHEC di antaranya adalah, Dr. Nia Kurniasih, M.Hum., Dr. Harry Nuriman, M.Si., Dr. Sutiadi Rahmansyah, S.S., M.Hum., Dr. Prima Roza, S.E, M.Ed., serta Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T, M.T.

AHEC 2023 berlangsung sampai upacara penutupan yang dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2023. Pada tahun 2024 nanti, Keketuaan ASEAN akan berpindah kepada Laos sekaligus menjadikan Laos sebagai tuan rumah AHEC 2024.

Reporter : Kevin Agriva Ginting (GD’20)