Berpikir Analitis dan Pemodelan, Modal Utama Para Matematikawan

Oleh Ahmad Furqan Hala

Editor Ahmad Furqan Hala

BANDUNG, itb.ac.id - Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA-ITB) menggelar seminar pemodelan matematika di Auditorium Campus Center Timur, ITB. Seminar ini dilaksanakan pada Sabtu (15/02/14) sejak pukul delapan pagi. Seminar pemodelan matematika ini mengangkat tajuk "Exploring Mathematical Modelling in Industry and Research". Seminar ini merupakan rangkaian acara Mathematical Challenge Festival (MCF) dan Mathematical Modelling Competition (MMC). Pada seminar ini dihadirkan narasumber dari berbagai bidang, seperti Edy Suwono, guru besar Matematika Industri dan Keuangan, Ardhasena Sopaheluwakan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Ayu Putri Wulandari, Operation Planner PT. Garuda Indonesia dan Rianto Ahmad Djojosugito, Ketua Perhimpunan Aktuaris Indonesia.
Seminar bertema pemodelan matematika ini terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama menghadirkan Edy Suwono dan Ardhasena Sopaheluwakan, sedangkan sesi kedua menghadirkan Ayu Putri Wulandari dan Rianto Ahmad Djojosugito. Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta.  Para peserta berasal dari Banten, UIN Sunan Gunung Jati Bandung, serta mahasiswa Matematika ITB sendiri.

Sesuai dengan temanya, seminar ini menggambarkan bagaimana peran matematikawan dalam bidang industri dan penelitian. Kemampuan berpikir analitis dan pemodelan matematika menjadi senjata andalan bagi para mahasiswa dan matematikawan ketika bersaing pada job market diluar. Implementasi keilmuan matematika dalam industri maupun penelitian tidak hanya terbatas pada satu ruang lingkup saja. Sebagai alat hitung bagi berbagai keilmuan, matematikawan sangat berpotensi untuk terjun pada berbagai bidang, seperti meteorologi, penerbangan bahkan pada bidang aktuari. Pada bidang meteorologi misalnya, prinsip pemodelan matematika memegang peranan penting untuk membuat suatu sistem peringatan dini untuk berbagai bencana, mulai dari banjir, kekeringan, serta perkiraan iklim berdasarkan data-data yang telah dihimpun dari alat ukur yang dipasang.

Membawa Dunia Nyata ke Perkuliahan

Dunia kerja merupakan suatu dunia yang menuntut kreativitas dan analisis berpikir yang kuat. Sedangkan bangku perkuliahan merupakan miniatur dari dunia tersebut. Akan tetapi terdapat keterbatasan-keterbatasan yang membedakan antara perkuliahan dan dunia kerja. Dunia kerja memang terkadang membutuhkan kemampuan-kemampuan dasar yang menjadi latar belakang mahasiswa. Namun selain itu juga membutuhkan kemampuan-kemampuan softskill yang jarang didapatkan pada bangku perkuliahan. Oleh karena itu, perlu adanya suatu pengembangan softskill bagi mahasiswa, salah satunya melalui mata kuliah MA 3271 Pemodelan Matematika yang diampu oleh Edy Suwono.

Mata kuliah Pemodelan Matematika merupakan mata kuliah yang menuntut mahasiswa untuk melakukan analisis sendiri dan terjun ke lapangan untuk menghimpun data-data. Pada awal kuliah mahasiswa akan diberi beberapa judul yang harus dipilih. Misalnya penempatan CCTV pada suatu bangunan, jumlah sumur resapan yang tepat dan perlu dibangun pada suatu pemukiman, fraud detection pada online shopping, hingga identifikasi epilepsi dari EEG. Kemudian mahasiswa dibebaskan untuk menentukan metode dan langkah-langkah yang akan diambil guna memenuhi judul-judul yang telah dipilih tersebut. Pada mata kuliah ini, mahasiswa diajak untuk menganalisis masalah apa yang terjadi dan bagaimana memodelkannya sehingga didapatkan suatu kesimpulan yang eksak dan berdasarkan data-data yang telah dihimpun.

Mata kuliah Pemodelan Matematika merupakan salah satu sarana yang dibentuk agar mahasiswa dapat membangun kerangka berpikir yang benar pada saat memecahkan suatu masalah pada dunia kerja nanti. Mulai dari menentukan dan memahami masalah, mengumpulkan data-data, hingga menentukan model yang tepat untuk masalah tersebut. Dengan adanya mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memiliki gambaran mengenai dunia kerja, walaupun saat ini masih berada pada bangku perkuliahan.