CMEF Workshop Investasi Pasar Modal 2007

Oleh

Editor

Bandung, itb.ac.id – Kelompok Studi Ekonomi Pasar Modal ITB (KSEP-ITB) mengadakan Workshop Pasar Modal pada hari sabtu (24/03) kemarin di ruangan 9231 Kampus ITB. Workshop Pasar Modal ini merupakan rangkaian acara Capital Market Education Fair 2007 (CMEF 2007) yang sebelumnya telah diadakan di Bandung SuperMall. Workshop ini dibagi menjadi dua buah sesi yang menghadirkan dua orang pembicara yakni dari BEJ (Bursa Efek Jakarta) dan Danareksa.
Sesi pertama mengangkat tema “Berkenalan dengan Pasar Modal” yang dibawakan oleh Dedi Priadi dari PT. BEJ. Sesi ini memberikan pemahaman kepada peserta workshop mengenai konsep investasi itu sendiri. Kenyataannya di Indonesia minat terhadap investasi masih sangat kecil. Masyarakat Indonesia lebih banyak memilih menyimpan uang mereka di commercial banking daripada menginvestasikannya di pasar modal. Padahal pasar modal dapat menjamin keberlangsungan kegiatan perekonomian dan pembangunan di suatu negara. Pasar modal juga dijadikan salah satu parameter kemajuan ekonomi suatu negara disamping HDI (Human Development Index) dan GNP (Gross National Product).
Untuk dapat berinvestasi di pasar modal tidak selalu dibutuhkan sejumlah uang yang besar, bahkan dengan Rp 250.000 kita sudah dapat bermain saham di pasar modal melalui pojok-pojok BEJ yang tersebar di Indonesia. KSEP ITB merupakan pengelola pojok BEJ di Bandung yang memberikan kesempatan untuk berinvestasi di pasar modal kepada seluruh elemen masyarakat.
Pembicara selanjutnya adalah Ade Hariadi dari PT. Danareksa yang mengisi sesi ”Lebih Jauh Tentang Pasar Modal”. Sesi ini lebih membahas mengenai hal-hal teknis untuk berinvestasi di pasar modal. Pada prinsipnya tidak ada satupun usaha yang tidak memiliki resiko. Semakin tinggi keuntungan sebuah usaha akan semakin besar pula resikonya. Pasar modal menjanjikan keuntungan yang berlipat ganda dan memiliki resiko yang besar. Untuk meminimalkan resiko tersebut dibutuhkan analisis mengenai keadaan pasar dan tindakan apa yang harus dilakukan dengan melihat indikator-indikator seperti keadaan ekonomi, keadaan industri, dan keadaan keuangan perusahaan.
Lebih lanjut beliau menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi ketiga indikator tersebut. Peserta workshop juga diajarkan cara untuk memahami laporan keuangan sebuah perusahaan dan memprediksi kinerja perusahaan tersebut di masa yang akan datang melalui laporan keuangannya. Selain itu peserta juga dikenalkan kepada macam-macam trend pergerakan harga saham dan tindakan bagaimana yang harus diambil jika sebuah trend terjadi di pasar modal.
Workshop semacam ini sangat dibutuhkan untuk membuka wawasan masyarakat akan pentingnya investasi di pasar modal melihat keadaan masyarakat Indonesia yang saat ini masih kurang peduli untuk berinvestasi. Pada tahun 2005 BEJ menargetkan 5 juta investor namun pada kenyataannya investor yang tercatat hanya dibawah 1 juta. Ditambah pandangan masyarakat sendiri yang lebih mementingkan menabung di bank daripada menginvestasikan uang meraka. Hal-hal inilah yang mendorong KSEP ITB bersama BEJ untuk terus mensosialisasikan pasar modal kepada masyarakat luas.
Sebagai kelanjutan dari workshop ini diadakan “Simulasi Pasar Modal“ pada hari Minggu esoknya (25/03).