Bioskop Kampus LFM ITB, Angkat Tema Beranda untuk Sambut Mahasiswa Baru

Oleh Kayla Annisa Erian - Mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2023

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Seluruh pengunjung Bioskop Kampus berfoto bersama di Gedung Kuliah Umum (GKU) 2, ITB Kampus Jatinangor, Jumat (19/9/2025). (Dok. LFM ITB)

BANDUNG, itb.ac.id – Liga Film Mahasiswa (LFM) ITB menggelar kegiatan tahunan Bioskop Kampus, di Gedung Kuliah Umum (GKU) 2, ITB Kampus Jatinangor, Jumat (19/9/2025).

Ketua Umum LFM ITB 2025/2026, Sean Maximilliano R. M. mengatakan, Bioskop Kampus merupakan penanda berdirinya LFM. "Pada tahun 1960, LFM mendapatkan proyektor dari kedutaan Amerika. Awalnya Bioskop Kampus berfokus pada pemutaran film yang ada secara komersial. Semenjak tahun 2000, mulai memutar film alternatif,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi yang keempat kalinya digelar di ITB Kampus Jatinangor sejak tahun 2019. Pada tahun ini, Bioskop Kampus dihadiri 204 pengunjung.

Bioskop Kampus 2025 mengusung tema "Beranda: Langkah Pertama di Rumah yang Baru". Tema ini mengajak penonton menelusuri petualangan di “rumah” baru. Beberapa film yang ditampilkan merupakan pemenang festival film.

Pemutaran film Sparks (2025) yang disutradarai Geva Anargya, di Gedung Kuliah Umum (GKU) 2, ITB Kampus Jatinangor, Jumat (19/9/2025). (Dok. Abel Karim Ardiaputra)
Film pertama yang ditayangkan adalah Sparks, film animasi karya Geva Anargya, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Film ini bercerita tentang Fumiko, seorang gadis yang memiliki mimpi untuk bersekolah di sekolah seni. Ia dihadiahi orang tuanya sebuah panda merah yang selalu menemani proses dan perjalanan Fumiko.

Penayangan film Tepat Tiga Tahun (2024) yang disutradarai Rendi Al Farizki, di Gedung Kuliah Umum (GKU) 2, ITB Kampus Jatinangor, Jumat (19/9/2025). (Dok. Abel Karim Ardiaputra)
Film kedua yang ditayangkan adalah Tepat Tiga Tahun, film karya Rendi Al Farizki, mahasiswa UPI. Film ini bercerita tentang seorang mahasiswa bernama Andika yang sudah berpacaran selama tiga tahun bersama Gina. Film menyajikan scene yang memiliki warna unik dan mengundang tawa karena alur cerita dan akting yang menghibur penonton.

Penayangan film Marionette dan Tali-tali yang Menjeratnya (2023) yang disutradarai Cinta Setia, di Gedung Kuliah Umum (GKU) 2 ITB Kampus Jatinangor, Jumat (19/9/2025). (Dok. Abel Karim Ardiaputra)
Marionette dan Tali Tali yang Menjeratnya, menjadi film ketiga yang ditayangkan. Film ini menyajikan warna yang cerah dan bernuansa biru serta oranye yang menggambarkan dunia lingkungan Marionette yang cerah. Film ini menjadi satu-satunya film dengan lagu yang dinyanyikan oleh karakter utama, membuat nuansa baru yang menghibur penonton.

Penayangan Menjadi Maling dalam 11 Menit (2025), yang disutradarai Raihan Dani, di Gedung Kuliah Umum (GKU) 2, ITB Kampus Jatinangor, Jumat (19/9/2025). (Dok. Abel Karim Ardiaputra)
Menjadi Maling dalam 11 Menit menjadi film keempat yang ditayangkan. Film ini menggabungkan berbagai media yang membuat film terasa kaya dan unik.

Penayangan film Dorame (2025), yang disutradarai Kaysan Kareem, di Gedung Kuliah Umum (GKU) 2, ITB Kampus Jatinangor, Jumat (19/9/2025). (Dok. Abel Karim Ardiaputra)

Film selanjutnya, Dorame, menayangkan seorang lelaki perantau yang menjadi siswa baru di suatu SMK. Ia berkenalan dengan kakak kelasnya di sebuah kos-kosan. Mereka pun membangun persahabatan, tetapi semuanya tidak selalu bertahan selamanya.

#lfm itb #bioskop kampus #kehidupan mahasiswa