Himasda ITB Dorong Inovasi Pengelolaan Sumber Daya Air Indonesia Lewat Water Project 2023
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id — Air merupakan salah satu sumber daya yang paling vital dalam keberlangsungan hidup makhluk hidup. Namun, pengelolaannya di Indonesia masih kurang baik dari segi ketersediaan maupun distribusinya. Isu-isu penting yang dihadapi saat ini antara lain banjir, alih fungsi lahan, degradasi lingkungan sungai dan danau, serta perubahan iklim. Pembentukan daerah aliran sungai (DAS) yang cerdas dan berkelanjutan dinilai mampu menjadi solusi jitu dalam penanganan permasalahan keairan.
Dilatarbelakangi hal tersebut, Himpunan Mahasiswa Sumber Daya Air Institut Teknologi Bandung (Himasda ITB) berkomitmen mendukung pengelolaan air berkelanjutan melalui penyelenggaraan Water Project (WP) 2023 dengan tema “Smart River Basin Management Towards Sustainable Development for National Prosperity”.
Rangkaian kegiatan Water Project 2023 meliputi kompetisi nasional Design Innovation Project (DIP), lomba poster, workshop, ekskursi, aksi tanam pohon, dan puncaknya adalah Water Talks dan Awarding Night.
Workshop yang diadakan mengenai pengenalan komputasi dengan bahasa pemrograman Python. Ida Bagus Raditya Avanindra Mahaputra, alumnus Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi ITB 2019 yang kini berkiprah sebagai full time cloud engineer, hadir sebagai pemateri. Kegiatan tersebut dilangsungkan pada Sabtu (11/11/2023) di Gedung Rektorat ITB Jatinangor.
Adapun acara penanaman pohon digelar bertepatan dengan perayaan Hari Pohon Sedunia Sabtu (18/11/2023) di Sungai Cisangkuy, Desa Sukasari. Sementara itu, kegiatan ekskursi dilakukan di Perusahaan Umum Jasa Tirta II yang mengelola operasional Waduk Jatiluhur, Kamis (21/12/2023). Kegiatan ini diikuti finalis lomba DIP, dosen, serta mahasiswa TPSDA.
Direktur Bintek SDA Kementerian PUPR, Dr. Ir. Muhammad Rizal, M.Sc., menjadi pembicara utama dalam sesi Water Talks. Kegiatan tersebut digelar pada Sabtu (23/12/2023) di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha. Pembicara lainnya, yakni Anton Mardiyono S.T., M.Tech., selaku Direktur Operasi dan Pemeliharaan Perum Jasa Tirta II. Keduanya mengulik smart watershed management, pemanfaatan teknologi, dan pentingnya kolaborasi pemangku kebijakan dalam mengatasi masalah keairan.
Kegiatan dilanjutkan dengan gelar wicara yang mengundang Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Ir. Bastari, M. Eng., dan Koordinator Pengabdian Masyarakat Citarum Harum ITB, Dr. Qomarudin Helmy, S.Si., M.T. Topik pembahasannya lebih spesifik terkait implementasi dari program Citarum Harum.
Penutupan WP 2023 ditandai dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba DIP dan poster. Total terdapat 24 tim dari seluruh Indonesia yang ikut bertanding pada kejuaraan tersebut. ANTI DIFIQULT, sebuah peranti yang terdiri atas distribusi, filtrasi, dan quality control sebagai solusi penyedia air bersih buatan tim dari Universitas Pendidikan Indonesia, menjadi pemenang lomba DIP. Mereka berhak mendapat kesempatan menghadiri World Water Forum (WWF) 2024 secara gratis.
“WWF sendiri merupakan pertemuan internasional terbesar di sektor keairan. Ajang tiga tahunan ini diselenggarakan oleh World Water Council. Di tahun 2024 nanti, akan diselenggarakan pertemuan ke-10 di Bali,” tutur Dimas Putra Wahyudi (Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air, 2020).
Ketua pelaksana WP 2023, Mochamad Erlang Alparizi (Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air, 2020), berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat dan mahasiswa semakin melek dengan isu-isu keairan.
“Kelestarian dan konservasi air dapat diinisiasi dari diri sendiri. Target ke depannya adalah meningkatkan cakupan peserta dan kegiatan agar penyebaran awareness isu keairan ini lebih masif. Implementasinya bisa dilakukan lewat seminar maupun pengabdian masyarakat,” tuturnya.
Reporter: Maharani Rachmawati Purnomo (Oseanografi, 2020)