Buat Inovasi Green Police untuk Pelestarian Sungai Citarum, Mahasiswa ITB Raih Juara 1 LKTI POLRI 2023

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Magister Studi Pembangunan Institut Teknologi Bandung (ITB), Jaka Ramdani, meraih juara 1 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional yang diadakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) untuk kategori masyarakat umum. Lomba tersebut bertema “POLRI yang PRESISI Menuju Indonesia Maju.”

Jaka menerima penghargaan secara langsung dari Kepala STIK Lemdiklat Polri Irjen. Pol. Dr. Nico Afinta, S.I.K., S.H., M.H., pada Kamis (26/10/2023) bertempat di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK, Jakarta Selatan.

Pada sesi wawancara yang dilakukan pada Senin (30/10/2023), Jaka menceritakan karyanya yang berjudul “Inovasi Green Police dalam Lensa POLRI yang PRESISI : Kolaborasi Pencegahan dan Penindakan Kerusakan Sungai Citarum.”

Dalam latar belakangnya, Jaka menyajikan gambaran seriusnya dampak kejahatan terhadap lingkungan yang mencapai tingkat kritis. Termasuk hilangnya keragaman hayati dan perubahan iklim yang cepat. Jaka merinci upaya positif kepolisian dari berbagai negara yang memasukkan pencegahan dan penindakan terhadap kejahatan lingkungan sebagai pilar utama dalam tugas mereka.

Salah satu konsep yang menjadi fokus karyanya adalah Green Police, yang dapat diadaptasi oleh POLRI sebagai respons terhadap kebutuhan inovasi dalam pendekatannya.

"Green Police menawarkan pendekatan komprehensif yang tidak hanya fokus pada penegakan hukum tetapi juga pada pencegahan dan penindakan terhadap pelaku pencemar lingkungan. Hal ini mengutip studi kasus terkait Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum," ujarnya.

Keseluruhan karya Jaka memberikan gambaran yang mendalam tentang konsep Green Police dalam konteks PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) yang dicanangkan oleh POLRI. Ia membahas strategi, implementasi, dan relevansi Green Police dalam menjaga kelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

Lebih lanjut, Jaka juga membahas target penegakan hukum yang ditetapkan oleh POLRI, dengan harapan mencapai nol kasus yang tertangani pada tahun 2025. Melihat tantangan ini, keterlibatan dan kolaborasi lintas sektor, terutama oleh POLRI, menjadi sangat penting.

Dengan menggunakan pendekatan mix methods, dia menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif untuk menganalisis kolaborasi internal POLRI dan kolaborasi dengan stakeholder eksternal dalam upaya pencegahan dan penindakan kerusakan daerah aliran Sungai Citarum.

Hasil analisis menunjukkan struktur sentralisasi yang kuat dalam POLRI, dengan kelebihan dan kekurangan yang harus diperhatikan untuk peningkatan efektivitas di masa depan. Temuan ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana POLRI dapat memaksimalkan struktur organisasinya untuk mencapai tujuan pencegahan dan penindakan terhadap kerusakan lingkungan di DAS Citarum.

Pada level eksternal, karya ilmiah ini menyoroti keterbatasan kolaborasi POLRI dengan aktor-aktor luar, terutama masyarakat setempat dan organisasi lingkungan. Analisis jaringan sosial menunjukkan jejaring interaksi yang lemah, menekankan perlunya peningkatan sinergi antara POLRI dan aktor eksternal dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Penulis: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota 2019)