Muatan dan Roket Buatan Mahasiswa ITB Berhasil Menjadi Juara di KOMURINDO 2013

Oleh Shabrina Salsabila

Editor Shabrina Salsabila

BANDUNG, itb.ac.id - Tim Graksa Ganesha dan Tim Garuda Ganesha berhasil mendapatkan predikat juara pada Kontes Muaran dan Roket Indonesia (KOMURINDO) 2013. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) bekerja sama dengan Direktorat Perguruan Tinggi (DIKTI) ini berlangsung selama empat hari pada Selasa-Minggu (30/05-02/06/13) di Balai Produksi dan Pengujian Roket LAPAN Pamengpeuk Garut, serta di lapangan Santolo, Cilauteureun.

Tim Graksa Ganesha yang beranggotakan Ricky Saputra (Teknik Elektro 2010), Nadhifa Ayu Nisa (Teknik Elektro 2010), dan Rubani Firly (Aeronotika dan Astronotika 2010) ini berhasil menjadi Juara I dalam kategori Muatan Roket (payload). Setelah melakukan pengujian di tahap final, payload buatan tim Graksa Ganesha mampu mendapatkan nilai tertinggi berdasarkan misi-misi yang diberikan yaitu monitoring sikap roket mulai dari peluncuran hingga separasi dan melakukan pengamatan dengan kemampuan mengambil gambar bumi berupa foto RGB 200x200 pixel dari ketinggian.


Pada lomba tersebut, payload ini akan dimuat dan diluncurkan dengan menggunakan sistem roket yang disiapkan oleh panitia. Ketika roket diluncurkan, pada ketinggian 600 m sistem payload akan terpisah secara otomatis dari sistem roket. Selain itu, pada saat yang sama sistem kamera pada payload dapat dikomandoi melalui telecommand peserta untuk mengambil gambar dan mengirimkannya ke daratan. Payload buatan tim Graksa Ganesha berhasil mengirimkan gambar 100% dengan waktu yang cepat.

Tim kedua yang mendapatkan predikat juara adalah tim Garuda Ganesha yang beranggotakan Intan Dea Yutami (Teknik Elektro 2010), Christian Reyner (Aeronotika dan Astronotika 2011), Reza Aditya Pradana (Teknik Elektro 2010), dan Ashbir Aviat Fadila (Teknik Elektro 2011). Tim ini berhasil mendapatkan juara "Ide Terbaik" dalam Kategori Roket EDF (Electric Ducted Fan). Predikat ini berhasil diraih oleh tim Garuda Ganesha karena idenya yang berbeda dengan tim lain, yaitu meletakkan dua buah EDF dibagian depan roket agar roket menjadi lebih seimbang. "Saya merasa senang sekali mengikuti perlombaan ini karena dengan mengikuti perombaan ini saya bisa mengaplikasikan apa yang diajarkan di bangku kuliah secara langsung, selain itu juga bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan mahasiswa dari jurusan lain," ujar Intan.


Selain kedua tim tersebut, tim yang juga lolos ke tahap final adalah tim Bouraq yang juga mengikuti kontes dalam kategori Roket EDF. Tim ini beranggotakan Ridwan Fadlika (Aeronotika dan Astronotika 2010), Septian Gilang (Teknik Elektro 2010), dan Hariz Siddiq (Aeronotika dan Astronotika 2010). "Semoga dengan diadakannya lomba ini industri penerbangan dalam negeri menjadi lebih baik lagi sehingga makin banyak yang menggunakan produk penerbangan dan antariksa Indonesia," tutup Reyner.