Capital Market Education Fair 2007

Oleh

Editor

Bandung, itb.ac.id – Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal ITB (KSEP-ITB) mengadakan talkshow yang berjudul “Capital Market Education Fair 2007 (CMEF 2007) di Atrium Utama Bandung Supermall pada hari Sabtu dan Minggu (10-11/3) kemarin. Talkshow ini menghadirkan pembicara-pembicara yang sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan. Pembicara-pembicara tersebut berasal dari PT. BEJ (Bursa Efek Jakarta), PT. Mandiri Sekuritas, PT. Taspen, PT. Bahana Sekuritas, Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia, PT. Trimegah Securities, PT. Danareksa, PT. BNI Securities, pasar modal Syariah, Departemen Keuangan Republik Indonesia, Dewan Syariah Nasional, dan Pengurus Ujian Standar Profesi Pasar Modal.

CMEF ini diawali dengan talkshow dari Ibu Friderica Widyasari Dewi, Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT. BEJ dengan tema ”From Saving to Investing”. Beberapa karakteristik pasar modal yang penting adalah keterbukaan informasi yang menjadi dasar pengambilan keputusan dan pengaturan yang ketat oleh pemerintah. pasar modal menjadi leading indicator bagi trend ekonomi negara serta merupakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha dan lapangan kerja/profesi yang menarik. Berdasarkan data, investasi saham Unilever Indonesia Tbk berkembang 3.282,5 % dalam periode hampir 14 tahun, atau sebesar 252,5 % setiap tahunnya. Sedangkan PT. Perusahaan Gas Negara Tbk mengalami kenaikan nilai investasi dalam kurun waktu tiga tahun sebesar 787,7 % atau sebesar 226,4 % setiap tahunnya. Pasar modal merupakan wahana investasi dengan keuntungan yang besar jika investor mampu mengambil keputusan yang tepat setiap saat.

Kinerja Bursa Efek Jakarta (BEJ) di tahun 2006 berhasil meningkatkan posisi BEJ, yakni peringkat ketiga di dunia setelah Cina dan Rusia. Hampir semua indikator meningkat dibandingkan dengan pencapaian tahun 2005. Rata-rata Nilai transaksi harian meningkat sebesar 5,80% dari Rp 1,67 triliun pada tahun 2005 menjadi Rp 1,77 triliun pada tahun 2006. Rata-rata volume dan frekuensi harian juga lebih baik dibandingkan tahun 2005, masing-masing meningkat sebesar 2,95 % dan 15,54 %. Hal ini didukung oleh beberapa faktor seperti indikator ekonomi makro yang stabil seperti inflasi yang terkendali, turunnya tingkat suku bunga dan kurs rupiah yang relatif stabil. Kondisi pasar modal di tahun 2007 memiliki peluang pertumbuhan yang sangat besar dilihat dari perbandingan kapitalisasi pasar terhadap GDP (Gross Domestic Product) yang cukup besar (sekitar 44 %). Di lain sisi, jumlah investor di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan total populasi, hanya sebesar 0,25 %. Angka ini masih jauh di bawah Malaysia (17,87 %), Jepang (24,98 %), dan USA (31,99 %). Oleh karena itu masih terbuka peluang yang sangat besar untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Untuk berinvestasi di pasar modal, investor harus terlebih dahulu membuka rekening di salah satu perusahaan efek dengan cara mengisi dokumen-dokumen yang diperlukan. Secara umum, perusahaan efek biasanya mewajibkan investor untuk menyetor sejumlah dana tertentu sebagai jaminan dalam proses penyelesaian transaksi.

Rangkaian acara CMEF 2007 selanjutnya adalah CMEF Workshop (Sabtu, 24 Maret 2007 pukul 08.30-16.30) di Kampus ITB, dan CMEF Trading Simulation (Minggu, 25 Maret 2007 pukul 08.30-17.30 di Kampus ITB. Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi sekretariat KSEP-ITB di Gedung Kuliah Umum Timur (GKU Timur) lantai 2, kampus ITB.