Dr. Ir. Melia Laniwati Gunawan, M.S. mengatakan, Chenight sudah 19 tahun dilaksanakan sejak 2005. "Hingga kini sudah banyak sekali berimprovisasi. Awalnya oleh Pak Sanggono, mantan Kahim Himatek. Beliau senang membuat suatu yang berbeda dari yang lain. Ini adalah suatu acara untuk menyubstitusi ospek himpunan karena tujuan ospek himpunan adalah agar para anggota paling muda menjadi kompak," ujarnya.

Saat Chenight para dosen dan mahasiswa berbaur dan menampilkan teater musikal “Hari Keker and The Half Bald Prince”, yang mengisahkan perjuangan mahasiswa di kampus dengan cara yang unik dan menghibur.

Terdapat pula sebuah band yang diisi dosen dan mahasiswa, “Bu Mel and The Band”, yang sukses membuat para Chenighters, sebutan bagi peserta Chenight, bernyanyi bersama.

Acara berlanjut dengan para penampil lainnya yang turut serta memeriahkan acara, yakni Jamal Band, Astaga, Bawkacky. Mereka membuat Chenight semakin meriah. Selain dosen dan mahasiswa, tendik pun turut tampil dalam acara ini. “The Laborans”, band yang diisi para laboran, sukses membuat Chengihters menyanyikan lagu “Runtuh” oleh Feby Putri dan Fiersa Besari.

Perwakilan masing-masing jurusan pun tidak mau kalah, Teknik Bioenergi Kemurgi 22 menampilkan “Prozen”, Teknik Pangan 22 dengan “Senusa in The Magical World”, serta Teknik Kimia 2021 dengan “Chera Sakti”, membuat acara dipenuhi dengan gelak tawa.

Kegiatan akademik menjadi kewajiban dan hal utama bagi mahasiswa dan dosen. Namun, Chenight menjadikan dosen dan mahasiswa jauh lebih dekat seperti keluarga yang semakin hangat, yang tetap didasari dengan etika, rasa hormat, dan menghargai.

Reporter: Ahza Asadel Hananda Putra (Teknik Pangan, 2021)