Collin Sheima Budin, Mahasiswa ITB Berkiprah di Forum Energi Global IPTC 2025
Oleh Chysara Rabani - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2022
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

KUALA LUMPUR, itb.ac.id - Collin Sheima Budin, mahasiswa Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2022, terpilih sebagai Student Delegate dalam International Petroleum Technology Conference (IPTC) 2025 melalui Energy Education University Student Program.
Ajang bergengsi yang berlangsung pada 18-20 Februari 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia ini hanya menghadirkan 50 mahasiswa terbaik dari 16 negara dan 39 institusi pendidikan. Sebagai perwakilan Indonesia, Collin mendapatkan kesempatan berharga untuk berinteraksi langsung dengan para pemimpin industri energi, mendalami berbagai inovasi teknologi terkini, serta memperluas jaringan dengan berbagai perusahaan multinasional di sektor energi.
International Petroleum Technology Conference (IPTC) merupakan konferensi teknis multidisiplin terbesar yang berfokus pada perkembangan teknologi terkini, penerapan praktik terbaik, serta diskusi strategis dalam industri energi global.
Diselenggarakan setiap tahun, IPTC 2025 mengangkat tema "Energy for All: Reflect, Innovate, Evolve" yang menyoroti pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam memastikan akses energi yang berkelanjutan. Dengan dukungan dari empat organisasi industri terkemuka, yakni American Association of Petroleum Geologists (AAPG), European Association of Geoscientists and Engineers (EAGE), Society of Exploration Geophysicists (SEG), dan Society of Petroleum Engineers (SPE), IPTC menjadi ajang strategis bagi profesional, akademisi, serta mahasiswa untuk mendiskusikan inovasi dan tantangan dalam sektor energi.
Meski hanya terdiri atas satu tahap, seleksi untuk IPTC tetap kompetitif yang mengharuskan peserta menyiapkan esai singkat serta video motivasi sebagai bagian dari penilaian. Collin mengungkapkan bahwa keinginan mencoba tantangan baru, mendapatkan pengalaman di konferensi internasional, serta memperluas jaringan dengan berbagai perusahaan energi global menjadi dorongan kuat baginya untuk mengikuti ajang ini. Keikutsertaannya menjadi representasi dari semangat mahasiswa Indonesia untuk berkiprah di kancah internasional.
Selama IPTC 2025, Collin terlibat dalam berbagai kegiatan yang memberinya wawasan dan pengalaman berharga. Konferensi ini membuka peluang baginya untuk membangun jaringan dengan para pemimpin industri, termasuk Presiden SEG, John Eastwood, serta mengeksplorasi proyek inovatif pemenang penghargaan ENI dan Aramco.
Salah satu sesi yang paling berkesan baginya adalah CEO Dialogues bertema "Energy for All", yang membahas tantangan dan inovasi di sektor energi. Selain itu, ia juga mengikuti berbagai workshop pengembangan profesional, seperti pelatihan penyusunan CV dan simulasi wawancara kerja, serta berpartisipasi dalam presentasi proyek kelompok bersama delegasi dari berbagai latar belakang akademik.

Salah satu momen paling berkesan bagi Collin adalah saat berbagi kamar dengan delegasi dari India. "Dia cantik dan pintar, kami cocok sebagai roommate. Pada malam terakhir di Kuala Lumpur, kami bahkan bertukar uang sebagai kenang-kenangan," ungkapnya.
Momen ini menjadi bukti bahwa IPTC bukan sekadar ajang untuk memperluas wawasan akademik dan profesional, tetapi juga wadah untuk mempertemukan berbagai budaya dan membangun persahabatan lintas negara.
Di luar banyaknya pengalaman berharga, Collin mengakui bahwa ia menghadapi tantangan, terutama dalam hal language barrier. Seluruh sesi yang berlangsung dalam bahasa Inggris menuntutnya untuk beradaptasi dengan cepat agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan peserta lain. Namun, tantangan ini justru menjadi kesempatan baginya untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam berbicara dan memahami bahasa Inggris, terutama dalam situasi profesional.
Mengakhiri perjalanannya di IPTC 2025, Collin berharap lebih banyak mahasiswa Indonesia, khususnya dari ITB yang berani mengambil langkah besar dan mengeksplorasi peluang seperti IPTC. “Shoot your shot! Jangan takut, harus berani mencoba,” pesannya kepada mahasiswa lain yang ingin mengikuti jejaknya sebagai delegasi di forum global.
Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)