Dagozilla ITB: Mengembangkan Robot Sepak Bola Autonomous Beroda dengan Teknologi Terkini

Oleh Syabina Er Said - Mahasiswa Teknik Dirgantara, 2020

Editor M. Naufal Hafizh

Robot Dagozilla pada Ganesha Award 2024.

BANDUNG, itb.ac.id — Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mencatatkan dedikasinya dalam pengembangan teknologi melalui tim Dagozilla ITB, yang berada di bawah naungan Unit Robotika ITB. Tim ini bersiap menghadapi Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Beroda (KRSBI Beroda) 2025, sebuah ajang prestisius dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) di bawah Lomba Robot Indonesia (LRI), dengan mempersembahkan inovasi robotika yang semakin canggih.

Dagozilla ITB telah mengembangkan robot sepak bola beroda yang sepenuhnya otonom. Dengan menerapkan teknologi Robot Operating System (ROS) yang sering digunakan dalam industri robotika, tim ini berhasil menciptakan robot yang mampu mendeteksi bola, menggiring, hingga menendang dengan presisi. Tahun ini, fokus pengembangan meliputi sistem dribbler, optimalisasi kontrol, dan peningkatan akurasi sistem vision menggunakan algoritma YOLO (You Only Look Once) untuk deteksi objek real-time.

Sistem lokalisasi robot pun terus diperbaiki melalui implementasi sensor depth camera dan pengembangan perangkat lunak berbasis machine learning untuk meningkatkan kecerdasan strategi permainan. “Kami di sini bukan sebagai pemain bola, tetapi sebagai pelatih yang menciptakan sistem agar robot dapat bermain secara otomatis,” ujar Rimba Harits Hartanto (Teknik Fisika, 2022), ketua tim Dagozilla ITB saat diwawancarai pada Jumat (17/1/2025).

Tim Dagozilla saat Kontes Robot Indonesia 2023 di Semarang (Dok. Pribadi)

Dagozilla dikenal tidak hanya sebagai tim robotika berprestasi, tetapi juga sebagai komunitas inklusif yang mengedepankan kekeluargaan. Anggota tim berasal dari berbagai jurusan di ITB, menciptakan kolaborasi multidisipliner yang kaya. Mulai dari pengembangan mekanik, elektrik, programming, hingga manajerial semua anggota berkontribusi sesuai keahliannya.

“Di tim ini, saya bisa menerapkan hal-hal yang saya pelajari di kuliah untuk menyelesaikan masalah yang nyata, terutama keterampilan teknis yang relevan dengan jurusan saya,” ujar Rubi Naufal Tiandito (Teknik Elektro, 2022), wakil ketua tim Dagozilla ITB. Meskipun sering menghadapi tantangan, seperti keterbatasan dana dan jadwal yang padat, semangat kolektif dan kecintaan terhadap robotika membuat Dagozilla terus maju.

Di balik layar, perjuangan tim ini penuh cerita inspiratif. Salah satu insiden yang menguji ketangguhan mereka adalah ketika modul penurun tegangan robot terbakar di tengah malam. “Untungnya kami punya cadangan. Saya bangun dan langsung memperbaikinya,” kenang Rimba.

Latihan intensif hingga larut malam dan menginap di ruang kerja menjadi rutinitas menjelang kompetisi. Namun, tim tetap menjaga keseimbangan dengan merayakan keberhasilan kecil, seperti menikmati pizza bersama. Semua ini memperlihatkan bahwa di balik riset dan teknologi, terdapat solidaritas yang kuat.

Tradisi Tim Dagozilla makan pizza bersama. (Dok. Pribadi)
Dagozilla ITB percaya bahwa robotika adalah ilmu masa depan yang relevan di berbagai sektor. Melalui inovasi yang mereka kembangkan, tim ini berharap dapat memperkuat posisi Indonesia di kancah robotika global, mengingat mereka pernah menduduki posisi 8 besar dalam kompetisi internasional RoboCup Middle Size League (MSL).

Sebagai pesan penutup, Rimba mengingatkan pentingnya ketekunan dan kolaborasi. “Robotika tidak hanya soal teknologi, tetapi juga soal menunda kepuasan untuk mencapai hasil yang lebih besar. Ini adalah ilmu yang terus berkembang, dan kami bangga menjadi bagian dari perjalanan ini.”

Reporter: Syabina Er Said (Teknik Dirgantara, 2020)

#prestasi mahasiswa #unit robotika itb #kontes robot indonesia #kri #lomba robot indonesia #lri #inovasi