Kurikulum Program Pascasarjana ITB terdiri atas program magister dan program doktoral. Terdapat beberapa jalur untuk program magister antara lain program reguler, program MBR (Magister Berbasis Riset), program mitra/khusus, dan program PMD (Professional Master Degree). Sementara itu, untuk program doktoral terdiri atas program reguler dan program kemitraan. Kurikulum baru ini nantinya akan terintegrasi sehingga dapat membedakan dengan jelas untuk kurikulum program magister, doktor, maupun sarjana.

Melihat tantangan kekinian yang semakin kompleks, Sekolah Pascasarjana ITB mendorong adanya kolaborasi antar program studi dengan membentuk Program Magister Multidisiplin yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan yang ada.

Selain itu, Prof. Suprijadi menyampaikan adanya perubahan standar beban satuan kredit semester (SKS). Berdasarkan Peraturan Kemendikbud-Ristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, beban belajar satu satuan kredit semester setara dengan 45 jam per semester. Hal ini tentu berbeda dengan ketentuan SKS sebelumnya, 1 SKS itu setara dengan 5 jam per pekan. Oleh karena itu, terdapat perubahan pula pada jumlah beban SKS yang harus diambil pada program pascasarjana. Contohnya, pada program magister yang awalnya 36 SKS menjadi 54 hingga 72 SKS.

Terkait dengan program percepatan masa tempuh S1-S2, terdapat syarat mata kuliah S2 yang diambil saat menempuh S1 sebanyak 12 hingga 18 SKS. Proses pemenuhan tersebut diharapkan memberikan “keuntungan” bagi mahasiswa S1 ITB tanpa mengurangi CPL (capaian pembelajaran lulusan) prodi S2.

Terdapat beberapa mata kuliah wajib ITB pada program magister antara lain Metodologi Penelitian, Literasi Digital dan Etika Akademik, serta Sidang Magister. Sementara itu, mata kuliah wajib ITB pada program doktor antara lain Metodologi Penelitian, Filsafat Ilmu Pengetahuan, serta Literasi Digital, AI, dan Etika Akademik.

Reporter: Artanti Mirta Kusuma (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021)