Dosen FSRD ITB Pamerkan Karya Seni

Oleh Teguh Yassi Akasyah

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Sebagai perguruan tinggi yang menjunjung pilar seni, ITB kerap menyelenggarakan pameran karya seni yang mengundang banyak perhatian. Untuk ketiga kalinya, ITB melalui Galeri Soemardja kembali menggelar "Report / Knowledge #3: Academic Staff Exhibition 2014"  yang memamerkan karya seni dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB. Acara yang berlangsung pada Kamis (04/09/14) hingga Minggu (28/09/14) bertujuan untuk menampilkan berbagai karya seni rupa dan hasil pemikiran para dosen dalam bentuk arsip buku, katalog pameran, hingga artikel mengenai seni. Pameran tahunan  ini didapuk menjadi ajang pembuktian pengajar kepada mahasiswa dan lingkungan FSRD sendiri.

"Pameran ini merupakan ajang yang langka, terutama bagi mahasiswa lingkungan FSRD. Melalui pameran ini, kita dapat menyaksikan secara langsung karya hasil pemikiran dosen yang jarang diperlihatkan di kelas," tutur Danuh (Staf Riset dan Pengolahan Data Galeri Soemardja, ITB).  Terdapat belasan karya seni rupa buatan dosen yang memeriahkan penyelenggaraan pameran tersebut. Selain karya berupa lukisan, patung, dan figura, turut dihadirkan karya penelitian dosen dan arsip lainnya. Kebanyakan karya yang dipamerkan merupakan karya yang telah dipamerkan dibeberapa pameran maestro seni rupa Indonesia, seperti pameran yang digelar di Galeri Nasional Indonesia, dan Edwin Galeri Jakarta. Selain itu, karya yang dipamerkan juga merupakan hasil pekerjaan yang dilakukan selama satu tahun yang dilaporkan kepada pengunjung sebagai ajang unjuk karya.

Salah satu karya yang menarik perhatian pengunjung adalah patung buatan Drs. Amrizal Salayan, M.Sn. (Dosen Seni Rupa ITB) yang berjudul "Yesterday, Tomorrow is Today". Karya berbentuk daun yang berasal dari jenis tanaman ketapang berukuran besar tersebut memilki makna filsafah yang berkaitan dengan hidup. Bermula dari penggambaran fase daun yang jatuh dengan warna yang masih hijau segar hingga berwarna kecoklatan. "Melalui karya ini, saya mencoba untuk  menjelaskan bahwa hidup manusia itu layaknya daun, intinya kita harus mengingat kondisi antara hidup dan mati. Tidak ada yang tahu," tutur Amrizal Salayan menjelaskan karyanya.

Selain karya Amrizal Salayan, terdapat karya seniman Tisna Sanjaya yang berjudul "Spirit". Lukisan berukuran 200x200 tersebut dibuat langsung dengan menggunakan arang. Karya ini bermaksud untuk menggambarkan sosok calon presiden yang sangat ambisuis meraih posisi tertinggi di Indonesia tersebut. "Lukisan ini semacam artefak sejarah bangsa Indonesia. Melalui lukisan arang ini, saya menggambarkan kondisi kampanye Pemilihan Presiden 2014, tentu saja agar generasi selanjutnya dapat menyaksikan sejarah Indonesia," tutur Tisna seusai pembukaan pameran tersebut.

Pameran yang dibuka oleh Bambang Sugiharto (Guru Besar Filsafah Universitas Parahyangan, Bandung) tersebut akan ditutup dengan diskusi antar seniman dengan mengundang mahasiswa dan civitas lainnya mengenai seni, dan tentu saja berkaitan dengan pameran tersebut. Seni merupakan hal yang fundamental dimilki oleh manusia, melalui karya yang disampaikan oleh para dosen tersebut kita dapat menyaksikan makna yang mendalam terkait filsafah kehidupan.


scan for download