Sampaikan Orasi Ilmiah, Dr. Ivan Kurnia Tekankan Peran Teknik Perminyakan dalam Transisi Energi

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Dr. Ivan Kurnia, S.T., M.T. menyampaikan orasi ilmiah pada acara Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) ITB, Senin (16/8/2021). Staf pengajar di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) itu mengangkat tema “Peran Teknik Perminyakan dalam Transisi Energi”.

Orasi ilmiah yang disampaikan secara daring ini dibuka dengan sejarah minyak bumi yang telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama ribuan tahun. Dikisahkan oleh Dr. Ivan, bahwa awalnya minyak bumi diambil dari telaga atau sumber minyak yang menyisip ke permukaan.

Dari situlah perlahan-lahan minyak bumi merangkak menjadi sesuatu yang lebih besar, yaitu minyak bumi dan turunannya dalam bentuk minyak tanah ataupun kerosin didapuk sebagai ‘the new light’. Ungkapan tersebut dilontarkan sebab minyak bumi menjelma menjadi cahaya baru yang menggantikan bahan penerangan seperti minyak nabati atau hewani.

Dengan perkembangan industri perminyakan yang semakin menggurita, dampak negatif juga tidak dapat dielakkan. Dalam orasi ilmiah ini, Dr. Ivan menjelaskan bahwa revolusi industri memacu pertumbuhan konsumsi energi fosil hingga puluhan kali lipat dari awal abad ke-20 hingga saat ini. “Konsumsi minyak bumi sendiri saja tumbuh ratusan kali lipat selama periode tersebut. Akibatnya, emisi gas rumah kaca, yang merupakan produk sampingan dari pembakaran bahan bakar fosil, tumbuh tak terkendali,” ujarnya.

Bagaimana peran teknik perminyakan dalam menanggulangi emisi karbondioksida?

Pertanyaan tersebut disampaikan Dr. Ivan dalam presentasinya. Untuk menjawab itu, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan. Strategi pertama yang dibahas adalah carbon capture and storage (CCS) yang memiliki dua tahap utama: tahap carbon capture, untuk memisahkan karbon dioksida sebelum ataupun sesudah proses pembakaran, dan tahap kedua, gas yang telah dipisah dan dikompresi lalu dialirkan ke sebuah lokasi untuk diinjeksi ke lapisan batuan di bawah permukaan.

Yang digarisbawahi oleh Dr. Ivan adalah proses injeksi karbon dioksida yang rupanya merupakan kebalikan dari proses produksi migas itu sendiri.
“Keilmuan perminyakan, terutama teknik reservoir, dapat diterapkan untuk simulasi perpindahan CO2 serta fenomena geomekanika dan geokimia yang terkait dengan mekanisme penjebakannya di dalam reservoir,” jelasnya.


Ia memaparkan, bukan hanya proses injeksi saja, peran lain keilmuan teknik perminyakan dalam proses carbon storage adalah dalam hal pemodelan perpindahan karbon dioksida ke dalam reservoir.

Teknik Perminyakan untuk Transisi Energi

Selain peran pengurangan emisi karbon dioksida melalui CCS, keilmuan teknik perminyakan juga dapat berperan dalam pengembangan energi terbarukan melalui sumberdaya panas bumi/geotermal. Dijelaskan bahwa keilmuan teknik perminyakan dapat diterapkan pada pengembangan sumberdaya geothermal.

Keilmuan teknik perminyakan dapat diterapkan pada pengembangan sumberdaya geotermal karena memang banyak kesamaan pada proses eksplorasi dan eksploitasi kedua sumberdaya tersebut.

Selanjutnya yang menjadi peran keilmuan teknik perminyakan dalam mengurangi emisi karbon dioksida adalah pada teknologi enhanced oil recovery (EOR). Dr. Ivan mengimbuhkan sedikit sejarah mengenai EOR, yaitu teknologi ini pada awalnya lahir akibat terbatasnya efisiensi perolehan minyak secara natural.

Metode-metode EOR dirancang untuk mengubah kondisi tertentu dari fluida reservoir atau mengubah interaksi antarfluida yang terjadi ketika proses pendorongan minyak. Namun, ia menambahkan, setiap metode EOR yang dijabarkan juga memiliki kelebihan serta kelemahan tertentu sehingga masih banyak terobosan yang perlu ditemukan, baik itu di laboraturium atau di lapangan.

Ditegaskannya, teknik perminyakan akan beradaptasi dalam proses transisi energi. Hal ini dilakukan dengan terus menyerap ilmu pengetahuan dari disiplin lainnya, demi menerobos blokade-blokade teknologi yang menjadi masalah keilmuannya.

Sebagai penutup orasi, Dr. Ivan menyampaikan pesan untuk teman-teman mahasiswa baru ITB tahun 2021. “Selamat menjalani proses yang tidak hanya membekali Anda dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan hardskill-softskill, tapi juga akan mengubah cara pandang, jalan hidup, serta mungkin cita-cita Anda.”

Reporter: Athira Syifa P. S. (Teknologi Pascapanen, 2019)