Ini Kesan dan Pandangan Mahasiswa Internasional tentang ITB dan Bandung

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id–Pada tahun akademik 2022/2023, tidak hanya mahasiswa dalam negeri saja yang kuliah di Institut Teknologi Bandung, melainkan juga terdapat mahasiswa internasional dari berbagai negara. Total terdapat 58 mahasiswa internasional yang saat ini sedang kuliah di ITB dari berbagai angkatan.

Reporter Humas ITB berkesempatan untuk mewawancarai dua di antara mahasiswa internasional tersebut pada Senin (15/8/2022) lalu. Mereka ditanya mengenai kesan dan pendapatnya terhadap ITB secara khusus, dan Bandung secara umum tempat mereka tinggal.

Selama proses wawancara para buddies membantu mahasiswa internasional yang memiliki banyak ketertarikan akan budaya dan kebiasaan di Kota Bandung. Buddies merupakan mahasiswa dari ITB yang tertarik dengan international exposure sehingga dapat menjadi penghubung antara ITB dengan mahasiswa internasional. Mahasiswa asal Benua Eropa ini, tepatnya dari negara Denmark, Mikkel bercerita, kesan pertama yang ia rasakan setelah sampai di Indonesia terutama di Bandung adalah masyarakatnya sangat bersahaja, jalan sempit, orang-orangnya ramah, dan tidak perlu memberikan tip.

Mahasiswa pertukaran pelajar selama satu semester di SBM ITB, ini juga sangat tertarik belajar di ITB setelah mendengar pemaparan dari narasumber terutama pemaparan silabus dari jurusan berbeda di situs SIX. Walaupun Mikkel akan menjalani perkuliahan di SBM tidak menutup ketertarikannya terhadap teknik. “Saya tidak terlalu tahu ekspetasi saya kuliah di ITB, tapi menurut saya akan menyenangkan. Saya juga tertarik dengan teknik sehingga saya ingin melakukan eksplorasi,” jawab Mikkel selama sesi wawancara.

Narasumber kedua adalah Abdullah yang berasal dari Yaman. Abdullah adalah mahasiswa Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) yang sangat tertarik dengan arsitektur. Saat ini Abdullah berkuliah di jurusan Arsitektur. Setelah sampai ke Bandung, ia memiliki minat yang tinggi akan desain gedung terutama di Kota Bandung dan ITB. Ia sangat tertarik untuk mengikuti kompetisi selama berkuliah di ITB serta mengajar. Setelah lulus sarjana, Abdullah akan melanjutkan studi magister di program Perencanaan Wilayah dan Kota.

“Menurut saya Bandung merupakan kota yang dingin serta lebih hijau dibandingkan negara saya dengan arsitektur yang menarik. Lalu menurut saya ITB memiliki impresi yang baik walaupun memiliki petugas akademik yang ketat. Saya tertarik melakukan eksplorasi selama kuliah di ITB berdasarkan latar belakang saya yang merupakan mahasiswa arsitektur. Saya ingin mengikuti perlombaan dan mengajar. Saya juga tahu Ridwan Kamil pernah bersekolah di sini,” jawab Abdullah selama sesi wawancara.

Bagi mahasiswa ITB yang tertarik untuk menemani Mikkel dan Abdullah selama menjalani kuliah di ITB dapat menjadi buddies. Buddies merupakan bagian dari International Mobilities Student Club (IMSC) di bawah naungan IRO ITB. Acara ini merupakan salah satu acara luring setelah dua tahun berdiri. Komunitas ini dibentuk untuk mahasiswa ITB yang tertarik untuk berkomunikasi dengan mahasiswa internasional serta membantu mahasiswa internasional selama berkuliah di ITB.

International Mobilities Student Club atau IMSC adalah wadah untuk anak-anak yang tertarik dengan international exposure. Kami bertugas untuk membantu mahasiswa internasional selama berkuliah di ITB. Pada dua tahun terakhir acara besar yang dilaksanakan berlangsung secara daring. Maka tahun ini merupakan pertama kali dilaksanakan secara luring,” kata Aurel dari STF angkatan 2019 yang merupakan Presiden IMSC seraya mempromosikan bagi yang tertarik menjadi anggota dan buddies dapat mendaftar dengan informasi lebih lanjut di akun instagram @imscitb.

Reporter: Alvina Putri Nabilah (Biologi, 2019)