Bioinformatics Expo 2025: Dorong Pengembangan Inovasi Berbasis Bioinformatika

Oleh Dina Avanza Mardiana - Mahasiswa Mikrobiologi, 2022

Editor Anggun Nindita

Salah satu perwakilan tim dari prodi Biologi yang sedang melakukan pitching karya posternya di depan para stakeholder dan juri. (Dok.Reporter Humas ITB/Dina Avanza Mardiana)

BANDUNG, itb.ac.id - Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) menggelar Bioinformatics Expo 2025 yang mengusung tema “Unlocking Biological Insights through Bioinformatics: Bridging Research and Innovation”di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha, pada Kamis (14/1/2024).

Acara ini merupakan puncak dari serangkaian proyek tugas besar yang telah dikerjakan oleh mahasiswa S1 Biologi, S1 Mikrobiologi, dan S2 Bioteknologi selama lima tahun terakhir. Namun ditampilkan dengan model yang berbeda-beda, di antaranya expo ataupun presentasi.

Agenda tersebut melibatkan total 250 orang mahasiswa yang terbagi menjadi 28 tim. Setiap tim memiliki topik penelitiannya masing-masing. Selain itu, karena adanya transformasi kurikulum, mahasiswa Program Studi Biologi yang mengambil mata kuliah ini adalah dua angkatan, yaitu 2022 dan 2023.

Menariknya, mata kuliah ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa SITH sebagai mata kuliah wajib, namun ada juga mahasiswa dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) yang mengambil mata kuliah ini sebagai mata kuliah pilihan.

Dekan SITH, Prof. Endah Sulistyawati, S.Si., Ph.D., mengatakan bahwa saat ini kita berada di era di mana data genomik sangat bernilai karena dapat menguak potensi sumber daya hayati untuk berbagai aplikasi.

"Di antaranya di bidang kesehatan, pertanian, pangan serta lingkungan. SITH siap berkontribusi dengan melakukan riset di bidang ini dan menyiapkan sumber daya manusia untuk mendukungnya," ujarnya.

Suksesnya acara ini tentunya tak lepas dari peran dua dosen pengampu mata kuliah ini, yakni Husna Nugrahapraja, S.Si., M.Si., Ph.D., dan Popi Septiani, S.Si., M.Si., Ph.D.

Popi berharap agenda ini dapat mengedukasi peserta, baik mahasiswa, peneliti, maupun masyarakat umum, tentang penerapan teknologi bioinformatika dalam berbagai bidang ilmu kehidupan, seperti biologi, kedokteran, pertanian, dan lingkungan.

Selain itu, beliau pun berharap dengan adanya acara ini dapat mendorong kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan industri dalam mengembangkan solusi berbasis bioinformatika untuk tantangan yang dihadapi dalam ilmu hayati. Tak lupa, acara ini juga bertujuan untuk memberikan inspirasi dan kesempatan bagi generasi muda untuk terjun ke bidang bioinformatika dan ilmu terkait, serta membuka peluang karir di bidang ini.


Para mahasiswa sedang menjelaskan posternya kepada tim lain atau pengunjung yang datang. (Dok.Reporter Humas ITB/Dina Avanza Mardiana)
Mahasiswa telah menyiapkan tugas besarnya pada mata kuliah ini sejak sekitar 1 bulan yang lalu dan menghasilkan laporan tugas besar serta poster, yang dipamerkan pada acara ini. Setelah sesi kuliah tamu oleh Adi Pancoro, Ph.D. dan Satria A. Kautsar, Ph.D., masing-masing perwakilan tim diberikan kesempatan untuk melakukan pitching di depan para stakeholder SITH dan juri. Lalu, ada juga sesi penilaian poster dimana juri mendatangi poster dari setiap tim, serta memberikan feedback dan penilaian. Di akhir acara, diumumkan tim dengan poster terbaik dari setiap kategori, yaitu S1 Biologi, S1 Mikrobiologi, dan S2 Bioteknologi.

Prosesi Awarding poster terbaik. (Dok.Reporter Humas ITB/Dina Avanza Mardiana)
Dosen dari Kelompok Keahlian (KK) Genetika dan Bioteknologi Molekular Husna Nugrahapraja, S.Si., M.Si., Ph.D., mengungkapkan tidak ada topik khusus dari penelitian yang dapat dipilih oleh mahasiswa. Lantaran tujuan utama acara ini adalah ingin lebih mengenalkan dan meng-expose mahasiswa ke bidang yang cukup baru ini. Namun, dari keseluruhan tim yang ada, memang lebih banyak yang memilih topik kesehatan dibandingkan topik lainnya, seperti energi, pangan, ataupun lingkungan.

“Bioinformatika menjadi bidang yang sedang dan akan sangat berkembang di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemberian motivasi kepada mahasiswa bahwa bidang ini memiliki peluang yang sangat besar, baik untuk mahasiswa SITH atau mahasiswa dari fakultas lain yang memang mau belajar sesuatu yang baru di luar bidangnya” ujarnya.

Perkuliahan di SITH yang mengacu pada project-based learning membuat mahasiswa terbiasa untuk mencoba menyelesaikan permasalahan yang umum di masyarakat dengan basis keilmuan yang dimilikinya. Prof. Endah mengungkapkan, “Jika ada industri dari berbagai bidang yang ingin mencari talent di bidang bioinformatika, maka SITH sangat siap untuk menyuplai mahasiswanya," tutup Prof. Endah.

Reporter: Dina Avanza Mardiana (Mikrobiologi, 2022)

#sith #sithitb #bioinformatika #genom