Kopi Sore ITB: Ruang Dialog Mahasiswa dan Direktorat Kampus Mengenai Kurikulum dan Fasilitas Kemahasiswaan

Oleh Qonita Aulia Rahmatullah - Mahasiswa Teknik Pangan, 2022

Editor M. Naufal Hafizh


JATINANGOR, itb.ac.id – Kopi Sore, acara rutin yang diselenggarakan Direktorat Kemahasiswaan ITB, kembali digelar pada Jumat, 13 Desember 2024, di selasar Gedung Kuliah Umum 1 ITB Kampus Jatinangor. Forum ini menjadi tempat berkumpulnya mahasiswa berdialog langsung dengan jajaran pimpinan kampus tentang seputar kehidupan kampus. Pada kesempatan kali ini, tema yang diangkat adalah "Konsep Perancangan Kurikulum Kemahasiswaan dan Fasilitas Kemahasiswaan (Fasmawa)".

Kepala Subdirektorat Sumberdaya ITB Kampus Jatinangor Anton Wiguna, S.T., M.T. menyampaikan bahwa Kopi Sore memiliki peran yang sangat penting dalam mempererat hubungan mahasiswa dan pihak kampus.

"Acara ini memberi kami kesempatan untuk mendengarkan langsung masalah yang dihadapi oleh mahasiswa dan bekerja sama mencari solusi. Kami sangat mendukung kegiatan yang mendorong komunikasi seperti ini," ujarnya.

Hal tersebut disambut baik mahasiswa. Wakil Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (K3M), Lathifah Choiriyah, menilai acara ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan kampus.

"Kegiatan seperti ini sangat membantu kami karena kami bisa langsung menyampaikan aspirasi kepada pihak kampus, sehingga jajaran Direktorat Kemahasiswaan dapat mendengarkan dan memberikan solusi," ujarnya.

Sambutan dan pemaparan oleh pihak kampus. (Ditmawa ITB)

Kopi Sore kali ini dihadiri Direktur Direktorat Kemahasiswaan D. Arch. Gregorius Prasetyo Adhitama, S.Sn., M.Sn., Kepala Subdirektorat Sumberdaya ITB Kampus Jatinangor Anton Wiguna, S.T., M.T., dan Kepala Subdirektorat Organisasi Kemahasiswaan dan Pengembangan Prestasi Mahasiswa Dr. Epin Saepudin, M.Pd.

Acara dimulai dengan pemaparan konsep perancangan fasilitas kemahasiswaan. Salah satunya mengenai pengembangan “collaboration places” berbasis aktivitas. Konsep ini bertujuan memaksimalkan pemanfaatan ruangan di kampus tanpa adanya teritorial yang dipegang oleh pihak tertentu. Dengan begitu, semua mahasiswa memiliki hak yang sama untuk fasilitas-fasilitas tersebut.

Adapun Dr. Epin Saepudin menjelaskan konsep kurikulum kemahasiswaan yang terbagi dalam empat bidang, yaitu kegiatan organisasi, pengabdian masyarakat (pengmas), kegiatan kewirausahaan, dan kompetisi.

"Kampus adalah tempat pengembangan karakter, dan pengmas bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menjadi problem solver, dengan fokus pada SDGs, membantu korban bencana alam, serta kegiatan sosial lainnya," ujarnya.

Beliau menekankan Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa (SKKM) yang menjadi ukuran prestasi mahasiswa di luar akademik. "Harapannya, mahasiswa bisa mencapai minimal 12 SKKM dalam empat tahun, yang terdiri atas berbagai kegiatan seperti pengmas, kompetisi, dan lainnya," katanya.

Diskusi Terbuka Mahasiswa dan Jajaran Direktorat Kampus. (Ditmawa ITB)
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi mengenai sejumlah fasilitas kampus lainnya. Acara ini diharapkan menjadi wadah yang efektif untuk menjembatani komunikasi antara mahasiswa dan pemangku kepentingan kampus.

Reporter: Qonita Aulia Rahmatullah (Teknik Pangan, 2022)

#kopi sore #ditmawa itb