Dies Natalis ke-60, ITB Semakin Meneguhkan Diri Sebagai Entrepreneurial University

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana



BANDUNG, itb.ac.id -- Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Sidang Terbuka dalam rangka Peringatan Dies Natalis ITB ke-60 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Jl Tamansari, Bandung, Rabu (6/3/2019). Dies kali ini semakin meneguhkan perjalanan ITB sebagai entrepreneurial university.

Hal itu sebagaimana disampaikan Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA dalam pidato sambutannya yang mengangkat tema tentang perguruan tinggi entrepreneurial dan Industri 4.0. Menurut Rektor, pada dasarnya entrepreneurial merupakan suatu upaya untuk menciptakan perubahan dengan cara pengejaran kesempatan melampaui sumber daya yang tersedia. Entrepreneurial mencakup upaya-upaya yang berorientasi komersial ataupun non-komersial, atau yang dikenal sebagai social entrepreneurial.

Dijelaskan Rektor, kemampuan dan karakter penting yang berkaitan dengan entrepreneurship antara lain, pertama menggali peluang-peluang dan menemukenali peluang- peluang baru, kedua menjalin dan memperluas jejaring baik untuk tujuan penggalian peluang-peluang jangka pendek maupun jangka panjang; dan ketiga menciptakan nilai atau benefit bagi berbagai kalangan di masyarakat. “Secara sederhana dapat dikatakan bahwa perguruan tinggi entrepreneurial adalah perguruan tinggi yang memiliki kemampuan dan karakter entrepreneurial,” ucapnya.

Salah satu indikator yang penting bagi perguruan tinggi entrepreneur ialah stakeholder engagement, atau hubungan antara perguruan tinggi dengan berbagai pemangku kepentingan, mencakup kemitraan yang aktif dengan para pelaku di daerah-daerah, para pelaku UMKM, serta interaksi dengan para pelaku bisnis dan organisasi publik. Juga tak kalah penting ialah internationalization.

“ITB telah menempuh berbagai langkah kelembagaan dan keorganisasian untuk meningkatkan stakeholder engagement dan internationalization tersebut,” kata Rektor.

Rektor juga menyampaikan beberapa pencapaian yang telah ditorehkan ITB selama ini. Tahun 2019, ITB tercatat telah memiliki 136 program studi dari berbagai strata (S1, S2, dan S3). Hampir semua program studi di ITB terakreditasi A oleh BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi), yaitu 87,5% S1; 92,3% S2; dan 100% S3. Kemudian, 36 program studi diantaranya juga telah mendapatkan akreditasi dari berbagai lembaga akreditasi internasional, yaitu ABET, ASIIN, RSC, KAAB, JABEE, ABEST21 dan IABEE. 

Riset yang dilakukan peneliti ITB juga menunjukkan skala pertumbuhan positif dengan mencapai 1.266 Judul penelitian di tahun 2018. Demikian pula publikasi, dimana di tahun 2018 angka publikasi ITB bahkan telah mencapai angka total 1.892 untuk Scopus dan WoS. Angka publikasi ini naik dari jumlah publikasi ITB di tahun-tahun sebelumnya yang berada di angka 1.811 pada tahun 2017, 1.514 di tahun 2016, 1.276 tahun 2015, dan 1.052 di tahun 2014.

Pada dies kali ini, menjadi momen yang spesial karena ITB memberikan penganugerahan Doktor Kehormatan (Honoris Causa) kepada Prof. Finn Erling Kydland, yang merupakan profesor di bidang ekonomi asal Norwegia yang menerima Nobel Ekonomi pada tahun 2004 atas kontribusinya bersama Profesor Edward C pada teori time inconsistency dan business cycle. 


Selain itu, juga diberikan penghargaan kepada sejumlah staff pengajar di ITB sebagai bentuk apresiasi terhadap karya prestasi dan dedikasi yang luar biasa kepada institusi, yaitu 5 penerima penghargaan bidang Ganesa Wira Utama, 11 penerima penghargaan bidang pengajaran, 12 penerima penghargaan bidang penelitian, 16 bidang karya inovasi, dan 12 bidang pengembanan institusi.



Sidang terbuka Dies Natalis ITB ke-60 diikuti oleh Pimpinan ITB, Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Forum Guru Besar, tamu kehormatan, dosen dan mahasiswa, serta segenap civitas academica ITB.