Dilaksanakan Secara Daring, Kontes Robot Indonesia 2020 Pertandingkan 4 Kategori Lomba
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id--Pada Kontes Robot Indonesia (KRI) 2020 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia, ITB terpilih menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan kontes nasional tersebut. Namun, ada yang berbeda dalam gelaran KRI tahun ini.
“Adanya ancaman COVID-19 ini yang berdampak seluruh sektor, mendorong segala sektor untuk memulai digitalisasi. Berdasarkan pertimbangan kondisi saat ini, memperhatikan perkembangan situasi pandemik COVID-19 di Indonesia, serta hasil pembahasan dengan tim pakar, pelaksanaan KRI tahun 2020 dilaksanakan secara daring. Kegiatan KRI 2020 ini mengalami berubah konsep dan aturan kontes serta teknis pelaksanaannya. Kegiatan KRI yang semula merupakan kegiatan kontes di lapangan dan berpusat di perguruan tinggi yang menjadi tuan rumah, saat ini bertransformasi menjadi kontes daring (online),” terang Ketua Panitia KRI dari ITB, Dr, Fadhil Hidayat S.Kom, M.T.
Ia menuturkan, peserta bertanding di tempatnya masing-masing yang ditayangkan secara daring melalui mekanisme video conference, sementara juri dan panitia terpusat di perguruan tinggi yang menjadi tuan rumah. Kegiatan KRI Daring 2020 pada masa pandem, kata Fadhil, tetap akan diselenggarakan secara bertahap dimulai dengan Kontes Tingkat Wilayah yang diselenggarakan di 2 (dua) wilayah. Wilayah I mencakup Indonesia bagian Barat dan Wilayah II mencakup Indonesia bagian Timur. Sejumlah tim terbaik pada Kontes Tingkat Wilayah akan diundang untuk ikut serta pada Kontes Robot Indonesia 2020 Tingkat Nasional.
Teknis pelaksanaan kegiatan KRI pun mengalami penyesuaian. Fadhil menyebutkan, perguruan tinggi tuan rumah yang biasa didatangi oleh peserta dan pembimbing dari perguruan tinggi seluruh Indonesia, tamu, serta penonton, saat ini segala bentuk keramaian tersebut harus dihindari. Saat ini perguruan tinggi tuan rumah menjadi control room pertandingan, tim juri KRI akan memandu jalannya pertandingan dan menilai setiap tim melalui live streaming di control room. Proses penjurian ini tetap harus memenuhi protokol kesehatan selama pandemi.
“Saat ini ITB sudah berpengalaman dalam memproduksi kegiatan-kegiatan yang disiarkan melalui live streaming. ITB juga telah memiliki infrastruktur jaringan yang baik di seluruh kampus. ITB juga memiliki beberapa ruangan besar yang dapat dijadikan sebagai control room KRI namun tetap menjaga protokol kesehatan selama pandemi,” ucap Fadhil .
Ketua Dewan Juri KRI 2020, Prof. Dr. Benyamin Kusumoputro, mengungkapkan tantangan dalam pelaksanaan KRI Daring 2020 yakni soal fairness dan fairplay. Fairness di mana semua tim memiliki kemampuan teknologi dan infrastuktur pendukung yang sama, sedangkan fairplay yakni tim yang mengikuti kontes bisa bermain dengan jujur dan tanpa melakukan kecurangan apapun.
“Untuk peserta KRI 2020, pada seleksi Wilayah I ada sekitar 76 tim dan Wilayah II sebanyak 89 tim, semuanya berasal dari 87 perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Untuk menghindari kecurangan maka, bentuk dari pertandingannya pun dirancang agak mudah, karena trik-trik yang tidak bisa terdeteksi bisa berkurang. Kita memiliki 4 kategori lomba diantaranya, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia – Beroda(KRSBI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia – Humanoid (KRSBI-Humanoid), Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), dan Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRAI),” terang Benyamin.
Sementara itu Direktur Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa ITB) Dr. G. Prasetyo Adhitama mengatakan KRI 2020 dilaksanakan dengan semangat yang tinggi di tengah kondisi Pandemik Covid-19. Pihaknya menghaturkan terima kasih atas amanah dan kepercayaan yang diberikan oleh Puspresnas Kemendikbud RI dan ITB mendukung sepenuhnya penyelenggaraan acara sesuai kapasitas yang dimiliki.
“Penyelenggaraan Kontes Robot Nasional secara daring ini memberi kesempatan sekaligus tantangan pada para pemangku kepentingan untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas di bidang robotika dan teknologi informasi. Sebagai event kontes robot secara daring pertama di Indonesia, proses pelaksanaan ini merupakan pembelajaran yang penting utk pengembangan di masa mendatang,” pungkasnya.
Sumber: Rilis Panitia KRI ITB