Inovasi Tsutsuma Desk “Kursi Bungkus” dari Tim Mahasiswa ITB Berhasil Raih Juara 1 Ajang GITC

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Inovasi “Tsutsuma Desk” karya Tim Nacelle Genk dari Institut Teknologi Bandung (ITB), berhasil meraih juara 1 dalam Green Timber Innovation Challenge (GITC). Ajang tersebut merupakan lomba inovasi produk kayu yang diselenggarakan oleh Forestry Organizational Capacity and Institutional Studies Fahutan (Forci) Institut Pertanian Bogor (IPB).

Lomba tersebut bertujuan untuk mengasah kreativitas mahasiswa dalam menghasilkan produk olahan kayu dalam mendukung usaha kehutanan yang berkelanjutan. Final lomba ini digelar pada Kamis (21/12/2023). Dalam kesempatan ini para peserta mempresentasikan setiap inovasi produk kayu terbaik mereka.

Tim Nacelle Genk terdiri dari tiga anggota, yakni Chauci Limita Montonglayuk (Teknologi Pascapanen 2020), Salsabiela Irfani (Teknologi Pascapanen 2020), dan Nawal Abdi (Desain Komunikasi Visual 2022).

Karya yang mereka hasilkan adalah “Tsutsuma Desk”. Nama Tsutsuma desk berasal dari bahasa Jepang (tsutsuma reta isu) yang berarti "kursi yang dibungkus”. Hal ini merepresentasikan sebuah inovasi furnitur kayu yang menggabungkan kursi dan meja dalam satu kotak, dengan tambahan fungsi sebagai storage box atau container.

Produk ini dikonsep untuk memberikan solusi efisien dalam pemanfaatan ruang, khususnya pada lingkungan yang terbatas seperti kamar kos.

“Karya ini murni karya inovasi dari Tim Nacelle Genk yang terinspirasi dari penggunaan kursi kotak yang memakan banyak tempat pada ruangan kecil,” ujar Salsabiela.

Tsutsuma Desk dibuat menggunakan kayu blockboard yang dilapisi high pressure laminate (HPL) sebagai bahan finishingnya. Ide ini muncul dari kesadaran akan penggunaan kursi kotak yang memakan banyak tempat, terutama di ruangan kecil. Dengan desain modular yang fleksibel dan fungsional, Tsutsuma Desk diharapkan dapat menjadi solusi yang efisien dan estetis.

Dalam persiapannya, mereka menggarap ide dengan menentukan terlebih dahulu produk yang akan dibuat, menggambarkan value proposition, inovasi, dan kegunaannya. Sementara itu, pembagian peran tim dilakukan secara spontan mengingat terbatasnya waktu dan tumpukan tugas akhir semester serta ujian akhir.

Tim ini dibimbing oleh Ihak Sumardi, S.Hut., M.Si., Ph.D., seorang dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB. Peran beliau sangat signifikan dalam memberikan masukan dan saran pada pembuatan prototipe Tsutsuma Desk. Beberapa dosen lain juga memberikan kontribusi dalam inovasi mereka, seperti Dr. Rudi Dungani, S.Hut., M.Si., dan Dr. Yoyo Suhaya, S.Hut., M.Si.

Penulis: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)