Discovering SiX Sigma: The Future of Quality Improvement
Oleh Krisna Murti
Editor Krisna Murti
Sabtu Kemarin, 26 Februari 2005, MBA ITB, bekerja sama dengan School Of Business & Management ITB, dan C&CE SBM ITB, menyelenggarakan International Seminar yang membahas mengenai SiX Sigma, sebuah metoda yang diciptakan oleh Motorolla Company, yang merupakan metoda yang bisa menurunkan biaya produksi dengan memperkecil kesalahan/cacat dalam proses produsi.
Seminar yang dilaksanakan di ruang Auditorium School Of Business & Management ITB, dan dibawakan dalam bahasa Inggris ini, dibuka oleh Adang Surachman yang mewakili rektor ITB, dan dimulai tepat pada pukul 9 WIB. Acara yang dimoderatori oleh Dr. Dermawan Wibisono, MEng, Menghadirkan Dr.Hasan Akpolat, serta Ir.Yoni Irawan, MBA.
Dr.Hasan Akpolat dari University of Technology in Sydney, Australia adalah pencipta Six Sigma dibidang Transactional and Service Environments. Sedangkan Ir.Yoni Irawan, MBA berasal dari General Electric (GE) Technology Indonesia.
Pada sesi awal, sebelum Lunch break, Dr.Akpolat membahas studi kasus dari Beberapa perusahaan, seperti Sony, GE, dimana SiX Sigma dimasing-masing perusahaan tersebut berbeda, Sony Corp. Misalnya, membuat Sony SiX Sigma (SSS) sebagai salah satu metoda yang dipakai di Sony Corp, dimana strategi Value Creation Management (VCM), Supply Chain Management (SCM) dan Sony SiX Sigma (SSS) merupakan sebuah kesatuan yang menunjang kesuksesan perusahaan tersebut.
Sistematika dari presentasi yang dilakukan oleh Dr.Hasan Akpolat yang baik, terlebih dengan memasukkan Video dari pidato Jack Whelch, CEO dari GE company, cukup untuk menjelaskan penggunaan SiX Sigma dalam GE, dan Juga tak ketinggalan video mengenai penggunaan SiX Sigma di Sony Corp. Beliau juga memberikan Quiz bagi peserta dan hadiah, untuk memancing minat peserta menjawab pertanyaan yang dilontarkan olehnya.
Dr.Hasan Akpolat juga menjelaskan mengenai Green Belt dalam SiX Sigma, DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) dalam memecahkan persoalan, dan juga Advanced problem solving and Improvement Methodologies yang digunakan dalam project Teams, selain kunci sukses dalam penggunaan SiX Sigma.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 120 orang ini, memang dikhususkan bagi mereka yang tertarik-atau-masuk kedalam bidang manajemen produksi, seperti, Mahasiswa MBA dan Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, acara ini juga dihadiri oleh Prof.Richard Moore, dari California State University.
Siang harinya, Ir.Yoni Irawan, MBA, dari GE Technology Indonesia, menjelaskan bagaimana strategi dan penerapan SiX Sigma di General Electric, Khususnya GE Indonesia, dimana Produksi di GE Indonesia meningkat, Seluruh proses Bisnis dapat bekerja secara otomatis, bisa memproduksi lebih cepat dan membuat harga menjadi lebih murah.
Pada sesi tanya jawab, beberapa peserta menanyakan hal menarik yang bersifat aplikatif mengenai penggunaan SiX sigma dan bagaimana cara menggunakannya di bidang-bidang lain yang tidak dijelaskan dalam seminar ini.
Acara ini ditutup sekitar pukul empat sore oleh Prof.Surna Tjahja Diningrat, Ph.D, Dari School of Business & Management ITB, dan berlangsung dengan tertib, dan di dalam penutupannya Prof.Surna Tjahja Diningrat, Ph.D, berpesan bahwa, Sangat jarang ada dosen yang bisa menjelaskan Six Sigma dan penerapannya, karena sewaktu beliau mengikuti kelas Statistika dimasa kuliahnya hanya ada 3 Sigma, dan baru sekarang beliau memahami implementasi SiX Sigma dari seorang pakar langsung.
Rendy Maulana