Diskusi Endowment Fund untuk ITB dan untuk Jurusan/Program Studi

Oleh Beni Rio Hermanto

Editor Beni Rio Hermanto

BANDUNG, itb.ac.id- Endowment Fund ITB, bertempat di RM Sari Kuring Jakarta,  "Diskusi Endowment Fund untuk ITB dan untuk Jurusan/Program Studi" yang berlangsung pada hari Rabu(04/11/09) dihadiri oleh 21 perwakilan dari 12 Ikatan Alumni Program Studi, yakni Alumni program studi Kimia, Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), Matematika, Teknik Industri, Elektro, Arsitektur, Planologi, Teknik Lingkungan, Teknik Geodesi, Teknik Geofisika, Geologi, dan Teknik Mesin. Dari 21 orang perwakilan tersebut, hadir angkatan tertua yakni Bapak Darsono Tjokro Amijaya (Teknik Lingkungan'64) dengan angkatan termuda yakni Hardi Pramudia (SBM'04). Sedangkan dari pihak Endowment Fund ITB - Satuan Kekayaan dan Dana hadir Rinaldi Firmansyah (Ketua Endowment Fund ITB), Boyke Winarno (Wakil Ketua Bidang Operasi), Rochiman Sukarno (Sekretaris), dan Yoes Avianto (Direktur Eksekutif).

Acara diskusi dimulai dengan presentasi dari Ir. Rinaldi Firmansyah, CFA, MBA, sebagai Ketua Endowment Fund ITB - Satuan Kekayaan dan Dana (SKD). Pada kesempatan tersebut, beliau memaparkan pentingnya Endowment Fund bagi perkembangan ITB, dan kontribusi yang telah diberikan oleh Endowment Fund ITB kepada Satuan Akademik ITB. Beliau menyampaikan bahwasanya untuk menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional tidak bisa dengan mengandalkan anggaran dari pemerintah yang hanya 39,1% dari Anggaran ITB 2009. Peran alumni melalui Endowment Fund akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan ITB ke depannya.

"Sampai Agustus 2009, dana yang dikumpulkan oleh Endowment Fund ITB berjumlah Rp. 32,1 M, dan baru mensupport 0,81% anggaran ITB, dan itu belum cukup! NUS (National University of Singapore) saja sudah mampu mengumpulkan dana endowment fund S$ 38 million, kita masih jauh!" papar Rinaldi. Dia juga mengungkapkan bahwa Endowment Fund juga memfasilitasi apabila alumni menginginkan hasil investasinya disalurkan untuk program studi tertentu.

Dari sekian banyak program studi yang ada di ITB baru alumni dari 5 program studi saja yang telah memperlihatkan kontribusinya terhadap ITB melalui Endowment Fund ITB, dengan Ikatan Alumni Elektro ITB (IAE-ITB) menduduki posisi teratas dari segi donasi yakni Rp.1,25 M dan disusul Teknik Tambang sebagai posisi kedua sebesar Rp 1 M. "Sipil mana? TI mana? Mesin mana?" singgung Rinaldi di sela-sela presentasinya. Pada akhir presentasinya, Rinaldi mengajak agar semua perwakilan IA program studi yang hadir ikut berperan sebagai motor penggerak Endowment Fund untuk prodinya masing-masing.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sharing success story IAE-ITB yang disampaikan oleh Arief Yahya. Pada kesempatan tersebut, ketua IAE-ITB ini memaparkan latar belakang dan kunci keberhasilan program AMAL4ALMA yang digulirkan IAE-ITB sebagai wujud kepedulian terhadap prodi Teknik Elektro ITB. Arief menambahkan bahwa alumni Teknik Elektro ITB mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi contributor terbesar Endowment Fund untuk Prodi yang bersangkutan. "Kuncinya ada di segmentasi alumni, waktu yang dibatasi, dan untuk mengalahkan alumni jurusan lain (Tambang-red)." ungkapnya di sela-sela presentasi. Arief yang baru saja menjabat sebagai ketua IAE-ITB ini memaparkan tiga strategi yang dilakukan IAE-ITB dalam menyukseskan program AMAL4ALMA yakni dengan melakukan pendekatan yang memanfaatkan simpul-simpul angkatan, sosialisasi melalui berbagai situs jejaring dan milis, serta terus-menerus melakukan komunikasi dengan merilis ranking angkatan penyumbang terbesar setiap harinya.

Sesi tanya jawab yang dilangsungkan pada penghujung acara menjadi wadah tukar pikiran yang diikuti dengan antusiasme yang sangat tinggi dari semua hadirin yang hadir. Banyak sekali input-input positif yang diutarakan oleh perwakilan-perwakilan IA jurusan bagi Endowment Fund ITB. "Identifikasi 5% alumni yang sudah gede-gede, campaign Endowment Fund besar-besaran, canangkan ITB sebagai world class university 2020 dan identifikasi apa saja yang dibutuhkan!" saran Rully Ketua Alumni Teknik Industri ITB. Pada lain kesempatan Syauki (KI'85) menyarankan, "Milis merupakan media yang paling efektif untuk PR, saran saya adalah supaya moderator-moderator milis IA jurusan ditraining oleh SKD untuk jadi PR Endowment Fund ITB!"

Sumber: Satuan Kekayaan dan Dana ITB