Diskusi Terbuka Majelis Guru Besar ITB: Refleksi Pendidikan di Indonesia

Oleh Medhira Handinidevi

Editor Medhira Handinidevi

BANDUNG, itb.ac.id - Rabu (08/05/13) bertempat di Balai Pertemuan Ilmiah ITB, Diskusi Terbuka Majelis Guru Besar (MGB) ITB kembali diadakan. Mengundang narasumber yang berasal dari lintas keilmuan, Diskusi Terbuka ini bertemakan "Kemajuan IPTEKS dan Pergeseran Paradigma Pendidikan pada Abad XXI". Diskusi ini bertujuan untuk menyusun kembali skenario pendidikan Indonesia yang berlandaskan dengan paradigma yang benar. Hal tersebut kian mendesak, melihat kondisi bangsa ini yang akhir-akhir ini sedang marak diramaikan dengan isu terkait pendidikan seperti Kurikulum 2013 dan problema Ujian Nasional.

Ketika berbicara tentang pendidikan, kita tidak bisa sembarangan mendefinisikan dan menetapkan apa yang baik dan apa yang salah. Pendidikan harus bisa mengikuti perkembangan zaman, terutama dalam merespon kemajuan teknologi serta menangkap dinamisnya kehidupan sosial di masyarakat. Hal itulah yang merupakan salah satu alasan yang meningkatkan urgensi pembahasan pendidikan pada Diskusi Terbuka MGB ITB. Pada diskusi terbuka ini, ada 3 narasumber yang diundang yaitu Prof. Budiono Kusumohamidjojo, Dr. dr. Taufiq Pasiak, dan Dr. Ir. Armein Langi.

Abad XXI yang sangat identik dengan perkembangan teknologi dan perubahan budaya yang pesat. Dewasa ini perkembangan tersebut akan membangun masyarakat berilmu-pengetahuan yang setiap aktivitasnya mencirikan sikap profesional berbasis kemajuan ipteks. Perlu disadari bahwa nilai penting pada abad XXI adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat telah menumbuhkan global mind pada setiap individu. Ini akan berdampak pada peradaban umat manusia ke depan. Itu artinya, kita sebagai bangsa Indonesia mesti siap untuk merespon kebutuhan dari pesatnya perkembangan jaman.

Solusi untuk menanggapi kemajuan ipteks yang pesat ini adalah menetapkan dan menjalankan paradigm baru pendidikan nasional yang tepat dan efektif. Paradigma pendidikan yang akan datang harus memahami apa yang sudah serta sedang terjadi pada kehidupan bangsa ini, sebagai dampak dari kemajuan ipteks. Sebagai ilustrasi, saat ini teknologi informasi menjadi tantangan bangsa di bidang pendidikan, bukan saja telah menggeser paradigma keberadaan pusat ilmu pengetahuan. Cara belajar anak di kala ini pun berbeda dengan beberapa tahun lalu. Hal tersebutlah yang harus direspon oleh paradigma pendidikan.

Menghadapi tantangan di atas, pendidikan yang kiranya dibutuhkan adalah yang menjamin terjadinya proses belajar yang menuju kepada keberdayaan setiap manusia Indonesia guna membuka serta menggunakan seluas-luasnya talenta yang dimilikinya, yang menjadikannya sebagai insan yang bermakna pada abad XXI. Untuk itu perlu disadari bahwa keberhasilan suatu proses belajar adalah jika peserta didik berhasil mempunyai kemampuan menumbuh-kembangkan serta memanfatkan talentanya untuk membuat lingkungan pada jamannya bermakna. Perlu pula disadari bahwa keberhasilan pembelajaran senantiasa membutuhkan kehadiran sosok pelaku pendidikan yang mumpuni pada jamannya, yang mampu berperan membangun nilai-nilai anak bangsa yang sesuai untuk masa depannya. Kemampuan menemukan, kemampuan inovasi, kemampuan mencipta, kemampuan berpikir sinergis, kemampuan berpikir intuitif, dan kemampuan melihat peluang adalah nilai-nilai yang banyak diharapkan hadir pada sosok setiap pemain penting bangsa Indonesia ke depan, yang harus dijamin oleh setiap lembaga serta tahapan pendidikan bangsa.

Sekilas Majelis Guru Besar ITB

MGB adalah organ institut yang melakukan pembinaan kehidupan akademik dan integritas moral serta etika dalam lingkungan civitas academica ITB. MGB merupakan organ konsultatif ITB yang membangun kepemimpinan dalam mewujudkan pembinaan kehidupan akademik dan integritas moral serta etika profesional dalam lingkungan civitas academica ITB. Komisi MGB dipimpin oleh seorang ketua dan sekretaris yang dipilih oleh anggota komisi dari anggota komisi yang menjabat Guru Besar dengan status hubungan kerja tetap.