Donor Darah Empat Labtek: Sepuluh Menit untuk Beberapa Nyawa
Oleh Ahmad Furqan Hala
Editor Ahmad Furqan Hala
Program donor darah ini bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung. Menurut ketua panitia program ini, Robet Fransiska Muhammad Al Amin (Teknik Fisika 2010), program ini dilangsungkan rutin tiga kali tiap tahunnya dan selalu bekerjasama dengan PMI Kota Bandung. Namun pada beberapa kesempatan sebelumnya, pihak panitia harus mengundang PMI dari Garut maupun Tasikmalaya karena PMI Kota Bandung sendiri tidak dapat hadir.
Adapun sasaran dari program donor darah ini adalah mahasiswa, staf, dan dosen ITB. Sebelumnya pada Oktober 2012 lalu, acara serupa juga dilaksanakan selama dua hari. Akan tetapi jumlah pendonor yang datang sangat banyak dan akibatnya banyak calon pendonor yang tidak terfasilitasi. Oleh karena itu, program donor darah kali ini dialokasikan selama tiga hari. Selama tiga hari, posko donor darah ini akan dibuka dari pukul sembilan pagi hingga pukul dua siang. Setiap harinya, panitia menargetkan untuk mencapai 150 kantong darah.
Donor Darah: Stimulus Regenerasi Darah dan Kepedulian Terhadap Sesama
Donor darah sangat baik dilakukan setiap tiga bulan sekali. Siklus ini diambil dari masa waktu regenerasi darah manusia. Setiap tiga bulan, sel-sel darah akan teregenerasi menjadi sel-sel yang baru dan sel-sel yang lama sebaiknya dikeluarkan dari dalam tubuh. Dengan donor darah, sel-sel yang lama dapat terambil sehingga tubuh dipaksa untuk meregenerasikan sel-sel darah yang terambil tersebut.
"Donor darah ini bisa membantu membuat tubuh lebih sehat dan bugar. Ini akan menstimulasi regenerasi darah. Selain itu, saya juga melakukannya dengan alasan humanitas. Saya ingat kata pepatah, 'Setetes darah anda dapat menyelamatkan satu nyawa'," kata Kurniawan Setiadi (Teknik Sipil 2009), salah satu pendonor darah.
Selain membantu proses regenerasi darah, donor darah juga dapat membantu memenuhi kebutuhan kantong darah di Indonesia. Setiap tahunnya, Palang Merah Indonesia membutuhkan sedikitnya empat juta kantong darah, apalagi jika terjadi kecelakaan atau bencana yang berskala besar, kebutuhan kantong darah ini akan bertambah pesat. Satu kantong darah dapat digunakan untuk tiga pasien. Dengan kata lain, darah yang didonorkan dapat menyelamatkan beberapa nyawa. Dengan mendonorkan darah, kebutuhan darah dapat terpenuhi dan pendonor seakan menjadi pahlawan bagi pasien-pasien yang membutuhkan.
"Dengan diadakannya program ini, kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran teman-teman untuk melakukan donor darah sekaligus sebagai ajang silaturahmi diantara himpunan-himpunan yang ada di labtek ini. Harapannya ke depan kami bisa memperluas sasaran pendonor kami, tidak hanya civitas akademika ITB saja, melainkan juga masyarakat sekitar. Lagipula waktu yang digunakan untuk donor darah ini hanya sekitar sepuluh menit saja. Sepuluh menit yang dibutuhkan untuk mendonorkan darah dapat menyelamatkan beberapa nyawa," ujar Robet.