Dorong Kreativitas Mahasiswa, Teknik Metalurgi ITB Selenggarakan Student Paper Competition

Oleh Yasmin Aruni

Editor Yasmin Aruni

BANDUNG, itb.ac.id  - Pada Selasa (26/04/16), Program Studi Teknik Metalurgi ITB mengadakan kompetisi paper antar mahasiswa S1 tingkat nasional. Bertempat di Auditorium CC timur, 12 karya tulis terbaik bertemakan keilmuan metalurgi dipresentasikan di hadapan para dewan juri yang berasal dari kalangan dosen dan praktisi industri. Kompetisi ini merupakan bagian dari rangkaian event dua tahunan yang selalu diadakan oleh Prodi Teknik Metalurgi  ITB sejak tahun 2010, yakni Seminar Nasional Besi dan Baja (SNBB). Pada tahun ini, SNBB mengusung sebuah tajuk "Teknologi Proses Metalurgi untuk Pengembangan Industri Besi dan Baja Nasional". Acara dimulai dengan sambutan oleh Dr. Eddy Agus Basuki selaku Ketua Bidang Keilmuan Metalurgi Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

Untuk mencapai tahap presentasi pada babak final ini bukanlah hal yang mudah. Kompetisi paper ini dimulai dengan pengumpulan proposal karya tulis ilmiah yang telah dilakukan pada Selasa (29/03/16). Menurut informasi  dari panitia penyelenggara, terdapat 61 proposal yang diterima oleh panitia. Proposal yang diikutsertakan berasal dari berbagai universitas di Indonesia seperti UI, ITB, ITS, Untirta, Unjani, sehingga terpilihlah 12 karya tulis terbaik. Pada babak final, setiap peserta mempresentasikan karyanya masing-masing dalam durasi 20 menit yang sudah termasuk sesi pemaparan dan tanya jawab oleh dewan juri. Dewan juri kali ini terdiri dari 3 orang yang telah dikenal kompetensinya di bidang metalurgi yakni Dr. Ir. Basso D. Makaharap , M. Eng (Direktur Teknologi dan Pengembangan Indonesia Iron and Steel Industry Association), Dr. Eng. Akhmad Ardian Korda, ST, MT (Dosen Teknik Metalurgi ITB), dan Ir. Soesaptri Oediyanti, M. Eng (Dosen Teknik Metalurgi Untirta).

Materi-materi yang dijadikan bahan karya tulis peserta sangat beragam dan menarik. Beberapa diantaranya berupa pemanfaatan limbah seperti arang dari tandan kosong sawit sebagai reduktor besi, pemanfaatan slag sebagai pupuk, pemanfaatan limbah slurry sebagai bahan pembuatan bata beton, hingga pemanfaatan limbah kayu karet sebagai bioreduktor blast furnace. Selain itu juga terdapat karya-karya yang mengangkat metode peningkatan performa logam seperti penerapan metode double quenching tempering hingga efek austenizing temperature untuk pembuatan besi cryogenic

Setelah sesi presentasi usai, tibalah saatnya para juara diumumkan. Juara pertama dan kedua berhasil diraih oleh tim mahasiswa ITB, sementara juara ketiga berhasil diraih oleh tim mahasiswa ITS. Tim yang berhasil menyabet juara pertama beranggotakan Arga Bayu Suwaditra (Teknik Metalurgi 2012), Mahadi Arsyad (Teknik Metalurgi 2012), dan Adhitia Gesar Hanafi (Teknik Metalurgi 2012) dengan membawakan judul "Peningkatan Sifat Mekanik Baja Karbon Sedang Paduan Rendah Melalui Perlakuan Panas Double Quenching Tempering Untuk Memenuhi Kebutuhan Baja Tahan Aus Dalam Negeri". Secara umum, karya tulis ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan material untuk  alutsista dalam negeri dengan metode yang relatif mudah.

"Menurut saya pertahanan suatu negara itu termasuk hal yang harus dikembangkan, bukan hanya perekonomiannya saja. Aspek keamanan tentu harus ditunjang dengan baik" ujar Arga saat ditanya mengapa memilih topik tentang pengembangan alutsista. Tak pelak lagi, mahasiswa tentu diharapkan kontribusinya dalam pembangunan negara melalui ilmu dan pemikirannya. Adapun kompetisi paper seperti ini dapat merangsang daya pikir mahasiswa agar terbiasa dalam berpikir kritis.

ITB Journalist Apprentice 2016

Gilang Audi Pahlevi (Teknik Metalurgi 2014)