Dosen FTI ITB dan Tim Kembangkan Desain Suara Kabin Mobil Listrik yang Aman Bagi Pengendara
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Perkembangan mobil listrik di Indonesia terus mengalami peningkatan. Berbagai industri berlomba-lomba untuk menciptakan mobil listrik dengan efisiensi dan performa terbaik. Keunggulan mobil listrik dibandingkan dengan mobil biasa adalah lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan bunyi mesin yang berisik sehingga lebih nyaman.
Walaupun demikian, ternyata suara yang halus tidak selalu menguntungkan. Ada sisi buruknya yang bahkan berisiko buruk dalam aspek keamanan. Permasalahannya terletak pada suara yang terlalu hening di dalam mobil yang berpotensi menurunkan kewaspadaan pengendara.
Secara instingtif, dengan suara yang hening ini bisa menghilangkan kesan sedang berkendara. Belum lagi saat menginjak pedal, suara mesin pada mobil listrik tidak akan mengeras seperti mobil biasa.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Dosen Fakultas Teknik Industri ITB dan Kepala Laboratorium Akustrik ITB Ir. Anugrah Sabdono Sudarsono, S.T., M.T., Ph.D., IPM., berupaya menemukan solusinya. Penelitian tersebut berkolaborasi dengan tim ahli lain yang terdiri dari Ir. Sigit P. Santosa, MSME., Sc. D., IPU.; Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D.; Ir. Anugrah Sabdono Sudarsono, S.T., M.T., Ph.D., IPM.; dan Dr. Ni Putu Amanda Nitidara, S.T., M.T. Juga dalam penelitian ini melibatkan mahasiswa dari program doktor dan sarjana, sebut saja Keysha W. Zakri, Ajeng N. Nabila, Aisha A. Tabsyira, Timothy N. Gunawan, dan Yogi. F. Rakhim.
Anugrah dan timnya melaksanakan penelitian berkolaborasi dengan PT Pindad selaku salah satu industri yang memproduksi kendaraan listrik negeri. Dia mengambil studi kasus pada mobil Morino 4x4 bertipe kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).
Dalam penelitian ini, bunyi-bunyi yang ada pada Morino EV dianalisis terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi suara saat mobil dijalankan. Meskipun terdengar lebih sunyi dari luar, permasalahan ditemukan pada kabin Morino EV yang terdengar lebih lemah. Pasalnya dalam kabin tersebut terdengar suara-suara yang membuat tidak nyaman, di antaranya suara suspensi mobil berderit, roda, rangka, dan sistem kendalinya.
Untuk mengatasinya diperlukan suara buatan guna menutupi suara-suara tersebut. Konsep yang dikembangkan adalah suara buatan berbasis konsep lingkungan virtual secara nyata. Bunyi buatan ini disimulasikan dengan memanfaatkan teknologi reproduksi suara tiga dimensi.
Berbagai pengukuran ditinjau dalam penelitian ini, baik dengan basis parameter objektif maupun subjektif. Topik-topik turunan yang dikerjakan di antaranya karakterisasi suara di dalam kabin, evaluasi persepsi penumpang, pengembangan simulator lingkungan untuk kabin kendaraan, dan pengembangan suara buatan untuk kabin kendaraan listrik.
Tujuan utamanya adalah untuk menstimulasi persepsi pengendara seolah-olah menaiki mobil konvensional dengan kondisi sebenarnya. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa suara kabin yang dibuat mampu memberikan kesan bunyi berkendara secara nyata.
Dengan demikian, mobil Morino EV dengan fitur ini ketika dari luar bunyi yang dihasilkan sangat halus. Sehingga memberikan kenyamanan bagi lingkungan luar. Selain itu, dari dalam bunyi buatan yang dihasilkan mampu meningkatkan keamanan karena tingkat kewaspadaan pengendara lebih terjaga.
Penelitian ini menerapkan keilmuan yang multidisiplin sehingga mampu mengidentifikasi permasalahan secara tepat sasaran dari berbagai sudut pandang. Harapannya dengan dikembangkannya konsep suara buatan ini mampu meningkatkan kualitas industri kendaraan listrik di Indonesia di masa yang akan datang.
Reporter: Lukman Ali (Teknik Mesin, 2020)