Dosen ITB Sampaikan Integrasi AI dalam Pendidikan di ITB di AIIS 2024

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - Dosen dari Kelompok Keahlian Teknik Biomedika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung (STEI ITB), Allya Paramita Koesoema, S.T., M.T., Ph.D., menjadi salah seorang pembicara pada kegiatan Artificial Intelligence Innovation Summit (AIIS) 2024 yang digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Senin-Rabu (12-14/8/2024).

AIIS 2024 adalah ruang pertemuan dari para visioner, pelopor, dan inovator di bidang Artificial Intelligence untuk membentuk masa depan melalui ide-ide inovatif dan teknologi mutakhir. Dalam kegiatan tersebut terdapat konferensi dan pameran, yang memamerkan potensi besar AI di berbagai bidang.

Allya mewakili ITB menjadi pembicara dari kalangan akademisi dalam sesi diskusi panel mengenai "AI readyness in Indonesia", bersama perwakilan dari pihak dari UNESCO, industri, dan pemerintah.

Dalam sesi tersebut dibahas bagaimana AI berkembang dengan sangat pesat dengan implikasi yang luas dalam seluruh sektor kehidupan. UNESCO menekankan perlunya kesiapan masyarakat dunia dalam mengembangkan dan menerapkan AI secara etis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, negara perlu siap dari berbagai segi, mulai dari membangun kesadaran masyarakat umum, kompetensi AI tenaga kerja, kesiapan industri lokal, hingga infrastruktur, pedoman dan regulasi terkait AI. Untuk itu, diperlukan kolaborasi intersektoral yang kuat dalam membangun ekosistem AI yang human centered, bertanggung jawab, dan merangsang inovasi di Indonesia.

   

Dari aspek pendidikan, beliau mengatakan, hal tersebut merupakan tanggung jawab yang sangat besar karena harus dapat menyiapkan mahasiswa maupun lulusannya siap dengan perkembangan AI ke depan. "Lulusannya tidak hanya siap menggunakan AI, tapi juga bisa mengontribusikan pengetahuannya untuk mengembangkan AI di Indonesia," ujarnya, Rabu (21/8/2024).

Dalam kegiatan tersebut beliau pun memaparkan bahwa ITB sedang dalam tahap peningkatan kompetensi dan awareness potensi AI dalam pendidikan tinggi, baik untuk pendidikan, riset, maupun pengabdian dan operasional. Saat ini, tengah dikembangkan panduan yang bertujuan mengarahkan penggunaan AI dalam meningkatkan efisiensi dan kemampuan dalam berbagai bidang, merangsang inovasi dengan tetap mengedepankan kriteria etika dan integritas akademik.

Dalam pendidikan, kurikulum 2024 di ITB mulai mengintegrasikan AI dalam konten maupun kegiatan belajar mengajar. Sebagai dasar kompetensi, mulai semester I 2024/2025 akan dibuka mata kuliah Literasi Data dan AI untuk mahasiswa dari setiap prodi sehingga seluruh lulusan ITB memiliki kompetensi dasar AI. Kompetensi dasar ini akan dilengkapi dengan integrasi AI dalam kurikulum sesuai dengan kebutuhan keilmuannya. Dalam proses belajar mengajar, AI diarahkan untuk meningkatkan efisiensi dan kemampuan dalam berbagai hal dengan penggunaan yang meningkatkan kompetensi mahasiswa serta menjunjung integritas akademik. "Dengan begitu, AI meningkatkan kemampuan mahasiswa, bukan meningkatkan ketergantungan kita terhadap AI. Prinsip utama AI di ITB juga adalah human over AI, jangan sampai kita disetir AI tapi AI harus bermanfaat untuk mahasiswanya," katanya.