Dubes Tiongkok H.E. Xiao Qian Berikan Kuliah Umum di ITB

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung menyelenggarakan kuliah umum bersama Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia H.E. Xiao Qian pada Jumat (7/11/2018) di Aula Timur ITB, Jalan Ganesha no. 10 Bandung. Xiao Qian menyampaikan, bahwa Indonesia mampu menjadi kekuatan ekonomi dunia sebab memiliki jumlah penduduk ke-empat terbanyak.


Kuliah umum ini dibuka terlebih dulu dengan sambutan Rektor ITB Prof. Dr. Kadarsah Suryadi, DEA. Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan selamat datang dan menyambut dengan hangat duta besar negara Tiongkok tersebut atas kunjungannya ke ITB.

Pada pembukaan kuliah umumnya, Xiao Qian mengatakan, Indonesia terkhusus Kota Bandung merupakan kota yang mempunyai International relationship yang bagus. Ini dibuktikan dengan terselenggaranya Konferensi Asia Afrika di kota ini. Seanjutnya, ITB sendiri disebutnya sebagai salah satu perguruan tinggi Indonesia yang terkenal di negara Tirai Bambu.

Kemudian, Xiao Qian membeberkan beberapa perkembangan yang telah dilakukan Tiongkok dalam masa pembangunannya 40 tahun terakhir. Di antaranya Tiongkok telah berkontribusi dalam 30% pertumbuhan ekonomi dunia, terdapat 120 juta wisatawan yang berkunjung setiap tahunnya, dan volume perdagangan telah meningkat 14,5% setiap tahunnya. 

Semua kemajuan tersebut, katanya, disebabkan oleh tiga aspek yang ada di negaranya yakni kerja keras dan usaha dari rakyat Tiongkok, arah pengembangan yang tepat sesuai dengan kondisi nasional Tiongkok, dan belajar serta bekerja sama dengan negara lain.

Kemudian ia mengungkapkan bahwa Tiongkok dan Indonesia saat ini memiliki hubungan yang kuat satu sama lain. Salah satunya dapat ditunjukkan dengan sering diadakannya rapat bilateral antara Presiden Tiongkok, Xi Jinping dan Presiden Indonesia, Joko Widodo yang sudah berlangsung sebanyak tujuh kali. Saat ini pun juga banyak kerjasama yang telah terjalin antara dua negara ini diantaranya dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang sedang dicanangkan.

Perkembangan pesat yang dialami Tiongkok tidak terlepas dari peran pendidikan. Ia menyebutkan, pendidikan merupakan sebuah pondasi yang sangat penting dalam membangun sebuah bangsa. Menurutnya, meningkatkan kualitas pendidikan terutama pendidikan tinggi merupakan salah satu strategi menghadapi revolusi industri 4.0. 

Di Tiongkok sendiri, pendidikan dijadikan prioritas utama dibanding aspek lain. Disebutkan bahwa terdapat 2.913 institusi pendidikan tinggi di Tiongkok dengan rasio 45,7% warga china mengenyam pendidikan tinggi tersebut. Dalam hal pendidikan ini, Indonesia-Tiongkok juga sudah bekerjasama satu sama lain. "Saat ini terdapat lebih dari 15.000 mahasiswa dari Indonesia yang sedang menjalani pendidikan di Tiongkok," katanya di hadapan ratusan mahasiswa ITB.

Selain itu, untuk mahasiswa Tiongkok yang berkeinginan ke Indonesia pun sudah diwadahi dengan adanya sebuah lembaga pendidikan bahasa Indonesia di sana.

Pada sesi akhir kuliah umum ini Xiao Qian memaparkan tiga poin penting kerjasama yang akan dibangun dengan ITB. Pertama, mempromosikan kerjasama antara Tiongkok dengan perguruan tinggi Indonesia yakni ITB. Kedua, kerjasama yang mendalam dalam hal sains, teknologi, dan inovasi. Ketiga, kerjasama dalam hal beasiswa. "Sangat membuka kesempatan bagi mahasiswa Indonesia terutama ITB yang ingin melanjutkan studi ke Tiongkok," ujarnya dalam bahasa Inggris.



Usai memberikan kuliah umum, H.E Xiao Qian mengunjungi laboratorium ITB diantaranya Lab  Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, dan Pusat Pengembangan Teknologi dan Industri Perkeretaapian Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB.

Reporter: Irfan Ibrahim