Dukung Dekarbonisasi, Perusahaan Pupuk di Indonesia Mulai Beralih ke Energi Hijau
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
*Sumber: freepik
BANDUNG, itb.ac.id – Berbagai pelaku industri kini telah memulai upaya untuk melaksanakan dekarbonisasi untuk menjaga kelestarian lingkungan yang telah terganggu oleh perubahan iklim. Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai zero carbon emission dengan target awal penurunan emisi gas rumah kaca sebanyak 29% pada tahun 2030.
Program studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung menyelenggarakan kuliah tamu untuk mata kuliah TK4201 Seminar Keprofesian Teknik Kimia yang membahas tentang dekarbonisasi dan bisnis energi hijau dalam industri pupuk Indonesia pada Jumat (1/4/2022).
Judul yang diusung pada kuliah tamu ini adalah “Enabling Sustainability of Pupuk Indonesia Group trough Decarbonization Program and Green Energy Business”. Materi pada perkuliahan ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Dr. Ir. Achmad Bakir Pasaman, M.M., M.H. dan Business Development Manager PT Pupuk Indonesia, M. Rozikin Busro S.T., QRMP.
Upaya transformasi energi mulai dikembangkan dan diimplementasikan di Indonesia. Berbagai sumber energi terbarukan seperti sinar matahari, angin, air, panas bumi, dan biomassa diproyeksikan untuk menggantikan peran energi fosil. Berkaca pada fenomena perubahan iklim, PT Pupuk Indonesia juga turut melaksanakan program dekarbonisasi, kata Achmad Bakir.
Untuk menyukseskan pengembangan keberlanjutan pada industri pupuk, harus dilakukan reduksi karbon dan penciptaan nilai tambah melalui ekonomi sirkular. Dua hal tersebut dapat dicapai dengan mengandalkan tenaga listrik terbarukan, melaksanakan ekonomi sirkular, meningkatkan efisiensi, menciptakan ekosistem pendukung, serta carbon capture. Hal-hal tersebut dapat direalisasikan dengan menciptakan green industrial park.
“Program dekarbonisasi yang akan kami laksanakan adalah menciptakan efisiensi energi pada proses (revamp) pada 2021 hingga 2025. Pada jangka waktu yang sama, kami juga akan mengembangkan produk turunan karbon dioksida,” tutur Rozikin. Lebih lanjut lagi, PT Pupuk Indonesia akan mengembangkan proyek blue ammonia pada tahun 2025 hingga 2030, green amonnia pada tahun 2040 hingga 2050, dan carbon capture storage pada tahun 2030 hingga 2040.
Reporter: Yoel Enrico Meiliano (Teknik Pangan, 2020)