Dukung Penguatan SDGs, ITB Jalin MoU dengan United Cities and Local Governments Asia-Pacific

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id--Institut Teknologi Bandung (ITB) menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) dengan United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG ASPAC), Kamis (24/6/2021) dalam rangka kerja sama penelitian dan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.

Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Institut, ITB, Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo dengan Sekjen UCLG ASPAC Dr. Ir. Bernadia Irawati Tjandradewi, M.Sc., MPP., secara virtual. MoU ini tidak hanya dilakukan dengan ITB tetapi juga dengan Universitas Diponegoro, dan Universitas Indonesia terutama yang disasar adalah SDGs Center di masing-masing perguruan tersebut. Kerja sama ini bisa mendukung program perguruan tinggi dalam mencapai target-target SDGs Center.

Dalam sambutannya, Prof. Widjaja mengatakan, ITB merupakan perguruan tinggi teknik tertua yang seringkali menjadi tolok ukur perkembangan sains dan teknologi. ITB berupaya menempatkan kemajuan teknologi untuk memberikan kemanfaatan bagi penyediaan pelayanan dasar publik yang mencakup infrastruktur, suprastruktur, dan optimasi pengambilan keputusan. “Lebih jauhnya kami berupaya untuk mendukung pencapaian komitmen global yang tertuang dalam new urban agenda dan pelaksanaan SDGs melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” ujarnya.


Prof. Widjaja menambahkan, situasi pandemi Covid-19 merupakan sebuah tantangan dan cobaan yang luar biasa. Di sisi lain pandemi telah berdampak pada pencapaian target-target SDGs yang telah ditetapkan dan mendorong berbagai penyesuaian dalam bentuk reposisi dan repusing dan realokasi program, serta anggaran pembangunan.

“Kami melihat posisi perguruan tinggi sangat strategis dalam membantu pencapaian dan penyusunan tujuan pembangunan berkelanjutan khususnya dalam bidang penelitian dan memberikan masukan implementasi kebijakan strategis bagi seluruh elemen pelaksana tujuan pembangunan berkelanjutan melalui tridharma perguruan tinggi,” ujarnya.

Prof. Widjaja berharap kerja sama ini dapat bermanfaat bagi kota-kota di Asia-Pasifik baik dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat serta mendorong peran aktif Indonesia dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat Asia-Pasific pada masa yang akan datang. “Kami harap ini jadi komitmen agar kita bisa bersama-sama mencapai tujuan yang lebih baik,” pungkasnya.

Sementara itu, Dr. Bernadia menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang baik dengan perguruan tinggi selama ini dalam implementasi SDGs. "Terima kasih kepada SDGs Center ITB yang telah membantu kami mengembangkan VSR untuk Indonesia," ujarnya.

Menurutnya, penandatanganan ini bukan sekadar simbolis semata akan tetapi aksinya telah dilakukan secara nyata. “Semoga ke depannya bisa semakin banyak hal-hal yang kita kerja samakan. "SDGs tinggal 9 tahun lalu, jadi sangat mutlak kita harus menyelesaikannya sampai tahun 2030," ucapnya.