Dukungan ITB dalam Pembangunan Berkelanjutan Melalui ITB SDGs Network

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id -- Sebagai bentuk dukungan terhadap program pembangunan berkelanjutan, Institut Teknologi Bandung telah meluncurkan ITB SDGs Network pada 27 Januari 2019 di kampus ITB. Melalui ITB SDGs Network ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi civitas akademika ITB dengan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia.


Anggota tim pembentukan ITB SDGs (Pusat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) Dr. Tirto Prakoso mengatakan, tujuan pendirian ITB SDGs Network ialah untuk mendukung tercapainya tujuan SDGs secara global dan mendukung pelaksanaan program SDGs di Indonesia sampai 2030 dan seterusnya, menjadikan ITB ikut serta dalam berperan mendukung kegiatan bermuatan teknologi dalam mengakselerasi tercapainya tujuan-tujuan SDGs.

Adapun SDGs Network ini memiliki visi menjadi pusat yang terkemuka dan unggul dalam berperan nyata menciptakan masyarakat Indonesia unggul dan makmur melalui pencapaian tujuan SDGs yang telah dicanangkan. "Misinya menjadikan penghubung antara civitas akademika ITB dengan Indonesia dan dunia dalam menyumbangkan keahlian berteknologi untuk mendukung tercapainya SDGs. Kemudian menyediakan solusi teknologi di berbagai bidang," kata Dr. Tirto.

Sebagai Perguruan Tinggi Teknik di Indonesia, peran ITB sangat penting sekali dalam pencapaian-pencapaian tujuan SDGs. Pendekatan teknologi yang mendukung SDGs ini tidak bisa dipungkiri harus dilibatkan untuk akselerasi sampai pada tujuan SDGs pada tahun 2030. "ITB sebagai institusi perguruan tinggi teknik di Indonesia sangat diperlukan untuk dapat mendukung SDGs di Indonesia dalam hal inovasi dan implementasi teknologi di masyarakat Indonesia," ujarnya.

Peluncuran ITB SDG Network ini dilakukan oleh Rektor ITB bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas RI Prof. Bambang Brodjonegoro yang juga selaku koordinator nasional SDGs Indonesia. Dalam sambutannya, Rektor mengatakan, ITB SDGs Network ini nantinya akan berubah nama menjadi ITB SDGs Center. "Saya menyambut baik diliuncurkan ITB SDGs Network, mudah mudahan dalam waktu sebentar menjadi SDGs center," kata Rektor.

Sementara itu, Prof. Bambang Brodjonegoro menyarankan agar SDGs yang ada di ITB harus berfokus pada penemuan energi-energi terbarukan untuk mewujudkan Indonesia menuju ketahanan energi. Akan tetapi, bukan hanya pada aspek penemuan sumber-sumber energi yang baru saja, melainkan juga berbicara soal efisiensinya.

“ITB sudah lengkap, tapi harus diarahkan fokus dalam mewujudkan Indonesia mencapai ketahanan energi. Energinya harus renewable dan berkelanjutan,” ujarnya. Solusinya lebih lanjut ia mengatakan yaitu dengan mengeksplore semuanya. Sebagai contoh, eksplorasi untuk mendapatkan teknologi produksi baterai yg baik untuk mendukung penggunaan solar cell. Kemudian bagaimana green diesel bisa bersaing harganya di pasar. “Teknologi green diesel harus dapat (diyakinkan) digunakan didalam negeri, (agar) Biofuel dan jenis-jenisnya bisa dikembangkan di berbagai wilayah Indonesia," ujarnya saat memberikan sambutan usai peresmian.

Pada saat ini PT. Sarana Multi Infrastruktur (persero) telah melakukan penandatanganan MoU dengan pihak ITB dalam mendukung melalui platform pendanaan SDGs Indonesia One yang merupakan inisiatif terbaru dari Kementrian Keuangan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia. 

ITB SDGs Network ini juga akan menjadi ujung tombak kerjasama dengan badan-badan internasional yang sejenis di universitas luar negeri. Sehingga pembelajaran yang ada di luar negeri bisa dipelajari dengan baik dan diterapkan di Indonesia dengan penyesuaian terhadap kondisi nasional.