ITB Bantu Maksimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Inerie, NTT
Oleh Andrew Benaldo Adikara - Mahasiswa Teknik Pangan, 2020
Editor M. Naufal Hafizh
NGADA, itb.ac.id - Tim Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung (DRPM ITB) yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Lienda A. Handojo, M.Eng. dan Ir. Sanggono Adisasmito, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., kembali melakukan pendampingan kepada masyarakat di Desa Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu-Kamis (25-29/8/2024).
Desa Inerie merupakan desa yang kaya akan sumber daya alam. Terletak di tengah-tengah kaki Gunung Inerie dan pesisir pantai, Desa Inerie menyimpan potensi besar di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum termanfaatkan secara maksimal. Untuk itu, tim DRPM ITB mengusung pengembangan pada empat topik utama, yaitu teknologi pengeringan buah-buahan dengan panel surya, alat pendinginan untuk penyediaan ikan segar, pengolahan kelapa untuk menghasilkan Virgin Coconut Oil (VCO), serta pengolahan sampah organik untuk pakan ternak.
Kunjungan tim DRPM ITB ke Desa Inerie merupakan yang ketiga kali sejak program tersebut pertama kali dilakukan pada tahun 2022. Tim DRPM ITB telah memberikan bantuan berupa mesin pengering dengan menggunakan energi yang berasal dari panas surya untuk membantu warga mengeringkan buahnya sehingga tidak mudah membusuk pada musim panen. Harapannya, mesin tersebut dapat meningkatkan perekonomian desa lewat buah-buahan kering yang akan dipasarkan di Labuan Bajo oleh New Eden Moringa sebagai mitra distributor produk. “Selama ini kami sudah sangat terbantu dengan adanya bantuan dari ITB, buat alat pengeringan buah ini terutama bagi ekonomi desa kami, kampung kami,” ujar Imelda Nginu, salah seorang anggota Kelompok Tani Desa Inerie.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan buah kelapa yang tumbuh subur di Desa Inerie, Dr. Ir. I Dewa Gede Arsa Putrawan, M.T. bersama Jenny Rizkiana, S.T., M.T., Ph.D. dari Fakultas Teknologi Industri ITB melakukan edukasi kepada warga setempat terkait pentingnya kualitas produk VCO yang dihasilkan dan potensi pemanfaatan lain buah kelapa sebagai minyak goreng. Selain itu, Tim DRPM ITB menyediakan alat pendingin bagi nelayan setempat untuk menjaga kesegaran ikan hasil tangkapan mereka. Sarana ini dirancang untuk memperpanjang masa simpan ikan sehingga para nelayan dapat mengoptimalkan nilai jual hasil tangkapan, bahkan ketika nelayan tidak dapat segera menjual ikan tersebut. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para nelayan di Desa Inerie dengan cara memberikan solusi praktis untuk tantangan yang dihadapi sehari-hari. Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, Dr. Nuning Yanti Damayanti, Dipl.Art., beserta Asisten Mahasiswa ITB, yaitu Andrew Benaldo Adikara, Bertrand Sirait, dan Ramel Akil Pratama, telah memperkuat Tim Kunjungan Kerja dari ITB.
Pada sektor peternakan, tim DRPM ITB bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Flores Bajawa untuk mengoptimasi komposisi makanan ternak yang tepat dengan bahan dasar limbah pertanian yang diolah secara sederhana. Rencananya formulasi pakan ternak yang telah dikembangkan bersama STIPER Bajawa akan diaplikasikan pada peternakan yang berada di Desa Inerie sebagai contoh untuk desa-desa lainnya.
ITB telah membantu menyumbangkan mesin giling dan mesin pellet untuk membantu mengembangkan pakan ternak yang sesuai. Dengan formulasi pakan ternak yang berkualitas dan memanfaatkan potensi limbah yang ada, kebutuhan pakan ternak dapat terpenuhi dan menghemat biaya yang cukup besar untuk mengembangkan potensi peternakan di desa.
“Produk pakan ternak-ternak ini memiliki potensi yang sangat besar karena konsentrat untuk pakan ternak pada saat ini didatangkan dari luar pulau. Dengan adanya penyediaan pakan ternak ini, harapannya Kabupaten Ngada akan mandiri terhadap sumber yang diperlukan untuk pengembangan ternak,” ujar Ir. Sanggono pada kunjungan di STIPER Flores Bajawa.
Dengan berakhirnya kunjungan tim DRPM ITB di Desa Inerie, program pengabdian masyarakat ini telah menunjukkan dampak positif bagi kesejahteraan warga setempat. Prof. Lienda mengatakan bahwa inovasi dan teknologi yang diperkenalkan diharapkan terus berkembang dan diadopsi secara berkelanjutan oleh masyarakat sehingga dampaknya akan terasa. “Program ini adalah bagian dari komitmen ITB untuk terus berkontribusi dalam pembangunan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang memiliki potensi besar namun belum sepenuhnya tergarap,” tuturnya.
Reporter: Andrew Benaldo Adikara (Teknik Pangan, 2020)