Duta Besar Perancis Ajak Lulusan ITB Lanjutkan Studi ke Prancis
Oleh Gilang Audi Pahlevi
Editor Gilang Audi Pahlevi
BANDUNG, itb.ac.id- Momen wisuda yang sakral bukanlah
sekadar seremoni belaka. Momen ini juga sangat baik digunakan untuk
menyampaikan nasihat dan motivasi terakhir sebelum para wisudawan meninggalkan
kampus dan memulai kiprahnya dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk menginsipirasi
dan memotivasi para lulusannya, Institut Teknologi Bandung selalu menghadirkan
tokoh-tokoh penting saat prosesi wisuda tahunan. Pada Sabtu (21/10/2017), Duta
Besar Perancis untuk Indonesia dan Timor Leste, Jean-Charles Berthonnet
mendapat kehormatan untuk menyampaikan orasinya di depan para sarjana Institut
Teknologi Bandung. Orasi tersebut disampaikan di Gedung Sasana Budaya Ganesha,
tepat setelah orasi dari Rektor Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA.
Menurut Jean-Charles Berthonnet, wisuda merupakan simbol peralihan dari kehidupan mahasiswa menuju awal dari karir profesional. Jika sebelumnya misi yang diemban adalah untuk memperoleh ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya, maka misi telah berubah menjadi bagaimana caranya agar ilmu yang telah diperoleh dapat sebanyak-banyaknya diterapkan. Di Indonesia sendiri, para sarjana memiliki kecenderungan untuk bekerja di dunia profesional selama beberapa tahun, baru kemudian kembali ke bangku kuliah untuk melanjutkan studi Master atau Doktoral. Dorongan untuk kembali menuntut ilmu harus juga diimbangi dengan pemilihan destinasi studi yang tepat karena jika tidak maka proses belajar di jenjang yang lebih tinggi menjadi tidak optimal.
Setiap tahunnya, Prancis menerima 300.000 mahasiswa asing di berbagai universitas maupun sekolah tinggi dan 500 diantaranya merupakan mahasiswa asal Indonesia. Lebih detil lagi, Jean-Charles Berthonnet menjabarkan bahwa saat ini ada 111 orang lulusan ITB yang memilih untuk melanjutkan studi ke Prancis. Hal ini dikarenakan beberapa alasan. Pertama adalah keunggulan sistem pendidikan tinggi Prancis dimana pengajaran dan penelitian saling terkait. Kualitas pendidikan tinggi ini pun dapat diakses secara setara oleh siapapun, baik mahasiswa lokal maupun mahasiswa asing. Biaya kuliah di Prancis pun sebagian besar ditanggung oleh pemerintah Prancis sebab negara berkewajiban untuk menjamin setiap individu untuk mendapatkan pendidikan terbaik. Alasan lainnya adalah keterbukaan Prancis terhadap mahasiswa asing. Saat ini 55% mahasiswa doktoral di Prancis merupakan mahasiswa asing dari berbagai negara dan itu semua berkat keterbukaan dan kesetaraan yang diberikan oleh universitas dan laboratorium di Prancis kepada mahasiswa asing.
Lulusan ITB yang melanjutkan studi ke Prancis memiliki performa akademik yang cemerlang. Jean-Charles Berthonnet menyebutkan dua alumni ITB yang telah menorehkan tinta emas dalam kancah kompetisi bergengsi tingkat internasional. Mereka adalah Muhktar Amin, saat ini merupakan mahasiswa Institut Superieur Aeronautique Toulouse dan Dicky Adhitya Dwiantoro yang saat ini merupakan mahasiswa Ecole d’aviation Civile Toulose. Keduanya telah berpartisipasi pada final kompetisi Fly Your Ideas yang diselenggarakan oleh Airbus dan UNESCO untuk mengembangkan solusi berkelanjutan inovatif untuk masa depan dunia penerbangan. Pencapaian ini semakin memperkuat kepercayaan Prancis untuk bekerjasama dengan Indonesia. Saat ini telah ada 200 perjanjian antar berbagai institusi Indonesia dan Prancis yang mendukung mobilitas pelajar-pelajar muda Prancis dan Indonesia. “Saya harap banyak di antara anda yang akan segera ke Prancis untuk melanjutkan studi”, ujar Jean-Charles Berthonnet.